![]() |
Sebuah konsep Gripen M (Sea Gripen) untuk operasi CATOBAR. |
SAAB Gripen E tetap berada pada jalurnya untuk memulai debut penerbangannya di kuartal kedua tahun ini, karena pabrikan asal Swedia tersebut meningkatkan upaya penjualan untuk jet tempur generasi baru dan varian Gripen C/D standar sebelumnya, seperti dilansir dari Flight Global.
Mengkonfirmasi bahwa prototipe jet tempur Gripen 39-8 itu akan mengudara sebelum akhir kuartal kedua tahun ini (April-Juni), Kepala Gripen Jerker Ahlqvist mengatakan “Sejauh ini, semuanya berjalan sesuai rencana, dan ini terlihat sangat menjanjikan”. Pengiriman pesawat tempur bermesin F414 dari GE Aviation tersebut akan dimulai tahun 2019 untuk Angkatan Udara Swedia, diikuti untuk pelanggan ekspor yaitu Brasil.
Uji taksi dengan kecepatan rendah Gripen E telah dimulai SAAB dilokasi produksi Linkoping akhir tahun lalu, dan Jerker Ahlqvis mengatakan bahwa perusahaan kini sedang melakukan validasi perangkat lunak untuk persiapan penerbangan perdana. Pesawat berkode 39-8 saat ini dalam pengujian darat, sementara prototipe kedua telah memasuki perakitan akhir.
Jerker Ahlqvist mencatat bahwa keputusan Saab menggunakan arsitektur perangkat lunak berjenis aplikasi pada Gripen E sudah terbukti berhasil.
“Kami melihat bahwa perbaikan perangkat lunak yang diperlukan telah berjalan sangat cepat. Kami sudah membuat perbaikan dan perangkat lunak baru tersebut akan dipasang ke dalam pesawat dalam beberapa hari mendatang. Sebelumnya proses ini bisa memakan waktu hingga berminggu-minggu bahkan bulanan. Hal ini memberi keyakinan bahwa program akan sesua jadwal dan mencapai tonggak sejarahnya”, jelas Ahlqvist.
Kepala pemasaran dan penjualan Gripen, Richard Smith, mengatakan bahwa “SAAB akan terus meningkatkan upaya untuk menambah jumlah pelanggan jenis ini, baik Gripen C/D standar maupun Gripen E/F.
Diskusi sedang berlanjut dengan Botswana dan Slowakia mengenai potensi rencana akuisisi mereka, dan SAAB baru saja menyampaikan tanggapan terhadap proposal permintaan dari Bulgaria. Mereka juga telah memberikan informasi awal pada India terkait syarat potensial untuk pengadaam 150 unit jet tempur bermesin tunggal serta mengincar persyaratan untuk angkatan laut negara yang sama [India] dengan mengajukan Gripen-M yang bisa beroperasi dari kapal induk.
“Pasar terlihat optimis. Kami benar-benar perlu membawa sebanyak mungkin prospek, untuk mencapai target kami, yang menutup kontrak setiap tahun. Saat ini SAAB tidak memiliki pesanan untuk varian Gripen C/D, namun optimis dapat mengamankan kontrak produksi untuk 18 bulan mendatang”, terang Richard Smith.
Ia juga menambahkan bahwa masih ada peluang potensial untuk Gripen di Belgia, Kanada, Kolombia, Finlandia, Indonesia, Malaysia dan Swiss, menurutnya “Kami sedang berada di posisi yang sangat baik saat ini, memiliki kedua platform tersebut”.
Sementara itu, SAAB kini telah mulai melakukan update Gripen C/D Republik Ceko dengan perangkat lunak standar MS20 tipe terbaru, yang mulai digunakan oleh Angkatan Bersenjata Swedia tahun lalu. Hungaria juga telah meneken kontrak dengan perusahaan tersebut untuk melakukan modifikasi yang sama terhadap armadanya dan Ahlqvist juga mengatakan bahwa sedang dalam dialog awal dengan Afrika Selatan dan Thailand mengenai update serupa.