Mengenal RBU 6000, Senjata Andalan Milik TNI AL


TNI Angkatan Laut ternyata memiliki senjata yang sangat sangar yakni, RBU (Reaktivno-Bombovaja Ustanovka ) 6000, senjata itu bisa dibilang menjadi senjata andalan TNI AL dalam gelar-gelar latihan tempur, seperti pada level Latihan Gabungan TNI. 

Seperti dilansir Indomiliter edisi Senin 9 Januari 2014, TNI AL cukup beruntung memiliki jenis senjata ini, sebab RBU-6000 termasuk senjata anti-kapal selam di era Perang Dingin yang cukup diandalkan oleh negara-negara Pakta Warsawa atau sebuah aliansi militer negara-negara Blok Timur di Eropa Timur. 

RBU-6000 mulai dioperasikan oleh Angkatan Laut Uni Soviet pada 1960-1961. Adaptasi RBU-6000 cukup luas, tidak hanya kelas korvet, jenis frigat hingga destroyer juga lazim mengandalkan RBU-6000. 

Pengoperasian RBU-6000 sudah tergolong modern, yakni dengan sistem kendali otomatis dari pusat informasi tempur yang mengandalkan Burya fire control system agar akurasi serta arah elevasi multi larasnya dapat terjaga. 

Secara total, pola penembakkan RBU-6000 dapat di setting untuk satu kali tembakan, 2x, 4x 8x atau salvo 12x. Menyadari panasnya laras setelah dilakukan penembakkan, dilakukan pendinginan dengan air. 

Kemudian apabila amunisi sudah habis, sementara kapal selam yang diburu belum kalah tidak jadi masalah karena RBU-6000 siap melakukan reload amunisi secara otomatis dengan teknologi 60UP loading system yang terletak dibawah dek peluncur. 

Umumnya tiap-tiap peluncur dapat memuat magazine yang berisi 72 hingga 96 roket. Jumlah yang cukup besar untuk mengkandaskan atau paling tidak membuat kapal selam musuh rusak berat. 

Satu unit RBU-6000 memiliki berat 3.100 kg, lebar 2 meter, tinggi 2,25 meter, dan lebar 1,75 meter. Untuk menyesiakan arah sasaran, tingkat elevasi dapat disesuaikan mulai dari -15 sampai 60 derajat. Untuk sudut putarnya mencapai 180 derajat.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait