Militer Rusia dan Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 100 orang dievakuasi dari Kota Mariupol yang terkepung di Ukraina, tetapi berbeda dalam hal jumlah pastinya dan rincian lain.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (2/5), 126 orang dievakuasi dari pabrik Azovstal dan rumah-rumah di sekitarnya di Mariupol selama akhir pekan lalu.
Pada Sabtu (30/4), 21 orang meninggalkan pabrik Azovstal, dan 25 lainnya meninggalkan rumah-rumah di sekitar pabrik tersebut, dengan semuanya memutuskan untuk tinggal di Donetsk, kata kementerian itu.
Pada Minggu (1/5), 80 warga sipil lainnya dievakuasi dari pabrik Azovstal dan diberikan makanan, penginapan, serta bantuan medis. Kementerian tersebut mengatakan bahwa 11 warga sipil memutuskan untuk tinggal di Donetsk, dan sisanya ingin pergi ke wilayah yang berada di bawah kendali Kyiv.
Menurut pihak kementerian, warga sipil diserahkan kepada perwakilan PBB dan Komite Palang Merah Internasional. Konvoi mereka berangkat menuju Kota Zaporizhzhia di Ukraina selatan.
Namun, polisi militer Ukraina pada Senin mengatakan bahwa lebih dari 100 orang yang dievakuasi dari Mariupol tiba di Kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan, yang dikuasai Ukraina.
Layanan Penegakan Hukum Militer Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan di media sosial Facebook bahwa semua pengungsi mendapat tempat berlindung di Zaporizhzhia, serta makanan hangat, paket makanan, dan obat-obatan.
Laporan dari pihak Ukraina mengatakan bahwa evakuasi akan dilanjutkan pada Senin.