BrahMos-NG – Desain Lebih Kecil Dan Bobot Lebih Ringan, Rudal BrahMos ALCM Bakal Siap Digunakan Di Beragam Jet Tempur

 


Filipina pada awal tahun depan (2021) segera bakal menuntaskan kontrak pembelian dua baterai rudal jelajah BrahMos dari India, selama ini proses penantanganan kontrak dikatakan sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Namun, lain dari, ada kabar lain dari pengembangan rudal peranakan India-Rusia ini, dimana India tengah berencana untuk mengembangkan apa yang disebut sebagai Brahmos-NG (Next Generation).


Selama ini AU India telah sukses meluncurkan rudal BrahMos (Brahmaputra Moskva) varian yang diluncurkan dari udara – ALCM (Air Launched Cruise Missile), bahkan dengan terintegrasi dengan jet tempur Sukhoi Su-30MKI, operasional rudal ini telah mendapatkan sertifikasi militer (CEMILAC/Centre for Military Airworthiness and Certification).


Dibalik kinerja BrahMos ALCM yang memuskan, namun ada yang mengganjal dalam adopsi rudal ini, yaitu ukuran dan bobot rudal ini yang kelewat bongsor. Punya panjang 8 meter dan bobot 2,5 ton, jelas hanya terbatas pesawat yang bisa menggotongnya. Alih-alih sampai saat ini hanya Su-30MKI, satu-satunya jet tempur yang bisa meluncurkannya.


Berangkat dari keinginan untuk men-deliver BrahMos ALCM di beragam jet tempur, kemudian BrahMos Aerospace Limited mengembangkan desain Brahmos-NG atau disebut juga BrahMos Mini.


Lantaran varian mini, BrahMos-NG dibuat dengan bobot lebih ringan, yaitu 1,5 ton dengan panjang 5 meter dan diameter 50 centimeter. Uniknya, meski desain dan bobotnya lebih ringan. Singkat kata, BrahMos-NG 50 persen lebih ringan dan tiga meter lebih pendek dari pendahulunya. BrahMos-NG bakal punya jarak jangkau dan kecepatan yang sama dengan Brahmos ALCM generasi awal, yaitu jangkauan 300 km dan kecepatan Mach 3.5.


Namun, BrahMos-NG statusnya masih dalam tahap pengembangan, pihak BrahMos Aerospace Limited menyebut sistem BrahMos-NG bari akan siap diluncurkan ke pasar pada tahun 2024.


Ciri khas BrahMos-NG akan memiliki RCS (radar cross section) yang lebih rendah dibandingkan dengan pendahulunya, sehingga akan mempersulit sistem radar hanud di darat untuk mengidentifikasi dan menyergap rudal ini.


Agar laku di pasaran, BrahMos-NG nantinya juga akan dibuat dalam varian yang diluncurkan dari tabung, yaitu untuk land based, Air, ship-borne dan submarine. Penerbangan uji pertama diharapkan dapat berlangsung pada periode 2022–2024. Fitur unggulan BrahMos-NG adalah bekal radar AESA sebagai sistem penjejak sasaran.


Sejauh ini, beberapa jet tempur yang disasar untuk dipasangi BrahMos-NG adalah Su-30MKI, MiG-29K, Rafale dan HAL Tejas. Khusus Su-30MKI, nantinya bisa membawa tiga unit BrahMos-NG dalam sekali terbang, selama ini Su-30MKI hanya bisa membawa satu unit BrahMos ALCM varian awal.


Kabar terakhir Pemerintah Brasil juga menaruh minat terhadap rudal jelajah BrahMos-NG untuk melengkapi armada jet tempur F-39 Gripen.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait