Panglima TNI Tegaskan Pengadaan dan Pemeliharaan Alutsista Sesuai MEF II


Pengurangan anggaran di berbagai sektor akibat berkurangnya pendapatan negara dialami oleh semua kementerian, badan, lembaga, dan instansi pemerintah. Kondisi ini juga dirasakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Akan tetapi, Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengatakan bahwa pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI tetap berjalan sesuai Minimum Essential Force (MEF) II. Namun, hal ini disesuikan dengan sejumlah prioritas.

Panglima TNI menyatakan pemerintah telah menaikkan remunerasi dari 39 persen menjadi 56 persen sejak tahun 2015 lalu. “Dalam kondisi ekonomi seperti belakangan ini, saya pikir itu sudah kesejahteraan yang luar biasa dari pemerintah,” ujar Jenderal Gatot, seperti dilansir antaranews.com pada Jumat (23/9).

Di sisi lain, pemerintah tidak hanya perlu memikirkan kesejahteraan. Sebab, pengadaan dan pemeliharaan alutsista serta ancaman yang akan dihadapi juga penting untuk menjadi fokus pemerintah.

“Alutsista harus mengikuti MEF II dengan asas prioritas yang harus diterapkan. Pasti ada yang ditunda, tapi pulau-pulau terluar, di antaranya Kepulauan Natuna, Morotai, Biak, Saumlaki, dan lain-lain harus dibangun. Ini sudah diprioritaskan,” kata Panglima TNI.

Minimum Essential Force disusun dalam tiga tahap, yaitu MEF I (2010-2015), MEF II (2015-2019), dan MEF III (2019-2024).

Sumber: antaranews.com

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait