Rusia Ajak AS Ikut Parade Militer di Moskow

Pemerintah Rusia dikabarkan mengundang Amerika Serikat (AS) untuk terlibat dalam parade militer guna memperingati berakhirnya Perang Dunia II di Red Square, Moskow.
Walaupun terus berseteru, pemerintah Rusia dikabarkan mengundang Amerika Serikat (AS) untuk terlibat dalam parade militer guna memperingati berakhirnya Perang Dunia II di Red Square, Moskow. Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov menyatakan, udangan itu sudah dikirim beberapa hari yang lalu.

Tapi, lanjut Antonov, Rusia tidak terlalu berharap AS akan terlibat dalam parade militer tersebut. Menurut dirinya, yang penting Rusia sudah menunjukan iktikad baik dengan tetap mengundang Negeri Paman Sam.

"Kami telah mengirimkan beberapa undangan, contohnya kepada AS untuk turut berpartisipasi dalam parade pada 9 April mendatang. Tapi, semua terserah kepada mereka, apakah mereka akan berpartisipasi atau tidak," ucap Antonov, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (19/3/2015).

Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama telah menolak undangan yang disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk turut menghadiri acara peringatan tersebut. Obama beralasan, pada 9 April dirinya sudah memilki agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan.

Sementara itu, terkait parade militer di Red Square, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan, setidaknya ada 10 negara yang sudah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam parade itu. Namun, Shoigu masih enggan memberitahu negara mana saja yang sudah memastikan diri terlibat dalam parade tersebut.

10 Negara Siap Pamer Kekuatan Militer di Moskow

Pemerintah Rusia memastikan, setidaknya akan ada 10 negara yang akan turut memamerkan kekuatan militer di jalanan Moskow pada awal April mendatang. Ke-10 negara itu akan ikut terlibat dalam pawai saat perayaan berakhirnya Perang Dunia II di Red Square, Moskow.

"Lebih dari 10 negara akan mengirimkan unit militer mereka untuk ikut ambil bagian dalam parade militer di Red Square Moskow pada April mendatang. Banyak dari mereka ikut untuk pertama kali," ucap kepala staff Kremlin, Sergei Ivanov.

Namun, seperti dilansir Sputnik, Selasa (17/3/2015), Ivanov masih belum mau membeberkan negara-negara mana saja yang akan ikut dalam parade tersebut. Peringatan itu sendiri dijadwalkan akan dihelat pada 9 April mendatang.

Sementara itu, menurut Kremlin, setidaknya ada 30 Kepala Negara yang sudah memastikan akan hadir dalam acara tersebut. Presiden China Xi Jin-pin dan Pemimpi Korea Utara Kim Jong-un adalah beberapa Kepala Negara yang dipastikan hadir dalam peringatan itu.

Sedangkan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Inggris David Cameron memutuskan untuk menolak undangan Negeri Beruang Merah itu. Mereka beralasan, waktunya tidak tepat untuk melakukan kunjungan ke Moskow, mengingat kondisi di Ukraina saat ini.

 (Sindonews)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait