Ilustrasi |
Pembuatan dua Kapal Perusak Kawal Rudal 105 meter (PKR-10514)
ditargetkan selesai pada tahun 2017. Kini prosesnya sudah mencapai 40
persen.
"Pengerjaan awalnya dilakukan pada akhir 2012 oleh anak negeri dengan
kerja sama perusahaan perkapalan besar dari Belanda, DAMEN 'Schelde
Naval Shipbuilding' (DSNS), dan diharapkan bisa segera selesai dan
memperkuat alutsista Indonesia," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia
(Persero), M Firmansyah Arifin.di Malang, Sabtu (21/01/2015).
Firmansyah mengatakan, pembuatan kapal jenis kapal perang cepat itu
untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui proyek
jangka panjang Badan Sarana Pertahanan (Barahanan).
"Kapal ini dilengkapi dengan persenjataan canggih bawah air untuk
menghancurkan kapal selam, serta terdapat peralatan modern di atasnya,
sehingga mampu memperkuat persenjataan maritim kita," katanya.
Sementara itu, kerja sama dengan Belanda yang dilakukan dalam
pembuatan kapal ini diharapkan mampu memberi manfaat dengan adanya
transfer teknologi kepada anak bangsa.
"Kerja sama ini dilakukan dengan sistem teknologi tinggi, sehingga PT
PAL nantinya diharapkan bisa membangun sendiri PKR secara mandiri,"
katanya.
Dia menjelaskan, dalam membuat PKR dibagi dalam enam modul atau
bagian, empat modul di antaranya dibuat di PT PAL, sedangkan dua modul
yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di Belanda.
"Apabila prosesnya selesai, dua modul dari Balanda dibawa dan dirakit
ke PT PAL serta dijadikan satu dengan enam modul yang dikerjakan di
galangan kapal, meski demikian kualitas kapal ini mendapatkan pengawasan
khusus dari Belanda," ujar dia.(Rimanews)