Setelah mengumumkan akan menyambangi satelit alami Jupiter, badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA) berencana mengeksplorasi satelit Saturnus, yaitu Titan. Tak tanggung-tanggung, NASA khusus membangun kapal selam demi misi ini.
Untuk apa kapal selam? Rupanya bulan Titan memiliki komposisi bebatuan dan air es. Apabila mengirim manusia ke sana, belum tentu bisa bertahan karena lautan di Titan betul-betul beku.
Portal berita teknologi CNET mewartakan, kapal selam NASA sengaja diciptakan untuk menjelajahi salah satu laut metana di Titan bernama Kraken Mare.
Kapal selam robotika ini akan berkonsep seperti kendaraan yang bisa dikendalikan dari jarak jauh lalu memanfaatkan tenaga matahari untuk mengoperasikannya. Ia dilengkapi dengan kamera khusus untuk di dalam laut dan sistem untuk mengambil sampel dari unsur yang terkandung di sana.
Kapal selam NASA juga akan memelajari arus laut, garis pantai, cuaca, pulau yang hilang, dan memantau sekitarnya apabila ada bukti tak biasa yang bisa mengungkap pembentukan kehidupan.
Keputusan NASA untuk sambangi bulan Titan menggunakan kapal selamnya dianggap penuh tantangan karena ukurannya yang besar dinilai tidak masuk ke dalam wahana induk berbentuk bulat dengan ujung mengerucut yang biasa digunakan pada misi antariksa.
Namun, kapal selam NASA bisa muat di dalam pesawat ruang angkasa Boeing X-37 yang baru saja mengorbit Bumi. Boeing X-37 dipercaya bisa mendekat secara mulus di perairan Kraken Mare dan melepaskan si kapal selam. Atau cara lainnya adalah menjatuhkan kapal selam pada ketinggian rendah dengan parasut.
Saat ini kapal selam NASA masih dalam tahap persiapan. Tim teknisi mengantisipasi bahwa kapal selam untuk misi Titan ini kemungkinan belum siap sampai tahun 2047.
Untuk apa kapal selam? Rupanya bulan Titan memiliki komposisi bebatuan dan air es. Apabila mengirim manusia ke sana, belum tentu bisa bertahan karena lautan di Titan betul-betul beku.
Portal berita teknologi CNET mewartakan, kapal selam NASA sengaja diciptakan untuk menjelajahi salah satu laut metana di Titan bernama Kraken Mare.
Kapal selam robotika ini akan berkonsep seperti kendaraan yang bisa dikendalikan dari jarak jauh lalu memanfaatkan tenaga matahari untuk mengoperasikannya. Ia dilengkapi dengan kamera khusus untuk di dalam laut dan sistem untuk mengambil sampel dari unsur yang terkandung di sana.
Kapal selam NASA juga akan memelajari arus laut, garis pantai, cuaca, pulau yang hilang, dan memantau sekitarnya apabila ada bukti tak biasa yang bisa mengungkap pembentukan kehidupan.
Keputusan NASA untuk sambangi bulan Titan menggunakan kapal selamnya dianggap penuh tantangan karena ukurannya yang besar dinilai tidak masuk ke dalam wahana induk berbentuk bulat dengan ujung mengerucut yang biasa digunakan pada misi antariksa.
Namun, kapal selam NASA bisa muat di dalam pesawat ruang angkasa Boeing X-37 yang baru saja mengorbit Bumi. Boeing X-37 dipercaya bisa mendekat secara mulus di perairan Kraken Mare dan melepaskan si kapal selam. Atau cara lainnya adalah menjatuhkan kapal selam pada ketinggian rendah dengan parasut.
Saat ini kapal selam NASA masih dalam tahap persiapan. Tim teknisi mengantisipasi bahwa kapal selam untuk misi Titan ini kemungkinan belum siap sampai tahun 2047.