maiwanews – Ilham A. Habibie sedang mengembangkan pesawat terbang bermesin propeller (baling-baling) jenis R80 buatan Indonesia. Pesawat terbang yang merupakan pengembangan N250 itu, sudah mulai diproduksi pada tahun 2018.
Meskipun saat ini masih dalam tahap desain, perusahaan pembuat pesawat R80 sudah mengantongi pesanan sebanyak 145 unit dari 3 maskapai nasional. Pesanan itu sudah tertuang dalam bentuk letter of intent (LoI).
Ilham mengaku optimis dengan R80 mengingat pangsa pasar pesawat baling-baling cukup besar. Apalagi kata Ilham, pemain utama dikelas ini antara lain hanya ATR dari Prancis dan Bombardier dari Kanada.
Untuk memenangkan persaingan dengan ATR dan Bombardier lanjut Ilham, pihaknya akan mengembangkan R80 dengan ukuran lebih besar yakni hingga kapasitas 100 tempat duduk.
Dijelaskan Ilham, pesawat baling-baling seperti R80 di samping hemat bahan bakar, sangat sesuai untuk penerbangan jarak pendek. Dengan 301 bandara dan potensi daya beli masyarakat yang terus meningkat kata dia, R80 sangat cocok di Indonesia.
Lebih lanjut Ilham menjelaskan, pihaknya tidak akan membuat pesawat bermesin jet. Alasannya, di pasar tersebut sudah ada perusahaan raksasa yakni Airbus dari Erpa dan Boeing dari Amerika.
“Kalau kita berhadapaan dengan Airbus dan Boeing (dengan membuat pesawat bermesin jet), kita susah menang,” kata putra mantan presiden Habibieitu di Nine Ballroom UOB Plaza Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Seperti diketahui, Habibie pernah mengembangkan pesawat baling-baling jenis N-250 di IPTN. Namun cita-cita Habibie kandas menyusul krisis ekonomi yang disusul dengan ekanan IMF untuk menghentikan bantuan untuk IPTN yang kini berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia.