Ilustrasi CIA kembangkan senjata rahasia yang bisa manipulasi cuaca |
LENSAINDONESIA.COM : Amerika Serikat diam-diam terus berupaya mengembangkan persenjataannya. Baru-baru ini ilmuwan setempat mengaku punya data Dinas Intelijen Luar Negeri (CIA) mendanai badan penelitian lintas kampus untuk riset manipulasi perubahan iklim sebagai senjata masa depan.
Pakar Klimatologi Alan Robock dari Universitas New Jersey, telah meminta CIA lebih transparan terkait riset radikal tersebut.
Alan Robock melaporkan dugaan riset ini kepada panel independen internasional tentang perubahan iklim (IPCC). Menurutnya, tim riset Amerika Serikat memakai modul komputer untuk mempelajari bagaimana aeorosol stratosfir bisa mendinginkan planet dengan menggunakan letusan gunung berapi. “Yang paling saya khawatirkan, siapa yang akan bertanggung jawab mengendalikan teknologi perubah iklim ini,” tuturnya seperti dilansir the Guardian, Senin (16/2/2015).
Untuk operasi ini CIA dikabarkan telah mengucurkan dana awal sebesar USD USD 600.000 guna mengerjakan proyek manipulasi cuaca tersebut. Alan Robock yang berusaha mengonfirmasi CIA tak mendapat kepastian karena piahak pemerintah enggan menjelaskan tujuan utama penelitian itu tersebut.
Beberapa hari lalu National Academy of Sciences melaporan adanya pendekatan berbeda untuk mengatasi perubahan iklim. Salah satu carannya adalah dengan menghilangkan karbondioksida dari atmosfer dan yang lain dengan cara mengubah awan agar lebih banyak sinar matahari menembus permukaan bumi. @*/andiono
Pakar Klimatologi Alan Robock dari Universitas New Jersey, telah meminta CIA lebih transparan terkait riset radikal tersebut.
Alan Robock melaporkan dugaan riset ini kepada panel independen internasional tentang perubahan iklim (IPCC). Menurutnya, tim riset Amerika Serikat memakai modul komputer untuk mempelajari bagaimana aeorosol stratosfir bisa mendinginkan planet dengan menggunakan letusan gunung berapi. “Yang paling saya khawatirkan, siapa yang akan bertanggung jawab mengendalikan teknologi perubah iklim ini,” tuturnya seperti dilansir the Guardian, Senin (16/2/2015).
Untuk operasi ini CIA dikabarkan telah mengucurkan dana awal sebesar USD USD 600.000 guna mengerjakan proyek manipulasi cuaca tersebut. Alan Robock yang berusaha mengonfirmasi CIA tak mendapat kepastian karena piahak pemerintah enggan menjelaskan tujuan utama penelitian itu tersebut.
Beberapa hari lalu National Academy of Sciences melaporan adanya pendekatan berbeda untuk mengatasi perubahan iklim. Salah satu carannya adalah dengan menghilangkan karbondioksida dari atmosfer dan yang lain dengan cara mengubah awan agar lebih banyak sinar matahari menembus permukaan bumi. @*/andiono