Aksi pesawat tanpa awak AS saat beraksi /*ist |
LENSAINDONESIA.COM : American Civil Liberties Union (ACLU) membawa Central Intelligence Agency (CIA) ke pengadilan terkait kebijakan drone (pesawat tak berawak), dimana Pentagon menolak melepaskan dokumen program “target pembunuhan”.
“Jika CIA adalah kaisar, apakah anda tidak meminta kami untuk mengatakan bahwa kaisar memiliki pakaian bahkan ketika bos kaisar mengatakan tidak,” ujar Hakim Merrick Garland mengatakan pada pengacara pemerintah Stuart Delery, Jumat (21/09).
ACLU telah berusaha mengajukan permintaan Kebebasan Information Act untuk mendapatkan informasi mengenai program pesawat CIA.
Namun, agen mata-mata AS telah menolak untuk menanggapi permintaan dan mengatakan tak bisa mengkonfirmasi keberadaan program.
Program pesawat pembunuhan yang berjubah dalam kerahasiaan, bahkan sejumlah pejabat hingga Presiden Obama mengakui itu ada.
Pada tanggal 31 Januari 2012, Obama menegaskan bahwa Amerika Serikat menggunakan pesawat tanpa pilot di Pakistan dan negara-negara lainnya.
Pada tahun 2009, mantan direktur CIA, Leon Panetta mengatakan, operasi rahasia dan tertutup.
“Saya tidak bisa menyentuh detailnya, saya pikir itu tidak cukup untuk mengatakan bahwa operasi ini telah sangat efektif,” ujar Panneta.
Sementara Deputi Direktur Hukum ACLU Jameel Jaffer menyebut, gagasan program pembunuhan yang ditargetkan CIA adalah rahasia yang tidak masuk akal.
Seperti diketahui, militer AS secara rutin menggunakan pesawat tak berawak menyerang warga Pakistan, Somalia, Yaman, dan Afghanistan, dengan alasanserangan udara adalah Al-Qaeda dan Taliban.
Nyatanya, banyak penduduk setempat adalah korban utama dari serangan.@it/tgm
“Jika CIA adalah kaisar, apakah anda tidak meminta kami untuk mengatakan bahwa kaisar memiliki pakaian bahkan ketika bos kaisar mengatakan tidak,” ujar Hakim Merrick Garland mengatakan pada pengacara pemerintah Stuart Delery, Jumat (21/09).
ACLU telah berusaha mengajukan permintaan Kebebasan Information Act untuk mendapatkan informasi mengenai program pesawat CIA.
Namun, agen mata-mata AS telah menolak untuk menanggapi permintaan dan mengatakan tak bisa mengkonfirmasi keberadaan program.
Program pesawat pembunuhan yang berjubah dalam kerahasiaan, bahkan sejumlah pejabat hingga Presiden Obama mengakui itu ada.
Pada tanggal 31 Januari 2012, Obama menegaskan bahwa Amerika Serikat menggunakan pesawat tanpa pilot di Pakistan dan negara-negara lainnya.
Pada tahun 2009, mantan direktur CIA, Leon Panetta mengatakan, operasi rahasia dan tertutup.
“Saya tidak bisa menyentuh detailnya, saya pikir itu tidak cukup untuk mengatakan bahwa operasi ini telah sangat efektif,” ujar Panneta.
Sementara Deputi Direktur Hukum ACLU Jameel Jaffer menyebut, gagasan program pembunuhan yang ditargetkan CIA adalah rahasia yang tidak masuk akal.
Seperti diketahui, militer AS secara rutin menggunakan pesawat tak berawak menyerang warga Pakistan, Somalia, Yaman, dan Afghanistan, dengan alasanserangan udara adalah Al-Qaeda dan Taliban.
Nyatanya, banyak penduduk setempat adalah korban utama dari serangan.@it/tgm
1 komentar so far