Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menilai, kemajuan teknologi pesawat Nirawak dan kecanggihan sensor yang dimiliki Azerbaijan dalam perang dengan Armenia telah menunjukan bahwa kekuatan udara menjadi faktor yang sangat menentukan dalam memenangkan pertempuran modern, dirilis situs TNI AU, pada Kamis 3-12-2020.
Penegasan ini disampaikan Kasau ketika menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional Pusat Potensi Kedirgantaraan (Puspotdirga) melalui Virtual pada Kamis 3-12-2020 dari Mabesau Cilangkap, Jakarta.
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menjelaskan dalam Seminar Nasional Pusat Potensi Kedirgantaraan tersebut:
- Keunggulan teknologi Drone dan Sensor Azerbaijan meski dengan nilai investasi yang relatif lebih rendah, namun dapat dengan mudah melumpuhkan Artileri pertahanan udara yang tangguh dan lebih mahal yang dimiliki Armenia.
- Teknologi canggih dan modern yang ada pada Drone dan Sensor sangat erat kaitannya dengan kedirgantaraan.
- Kita harus mampu mempersiapkan diri dan mendayagunakan segala sumber daya nasional modern yang memiliki potensi kedirgantaraan untuk dikelola secara terintegrasi dan tepat, guna meningkatkan kemampuan pertahanan dalam menghadapi ancaman sekaligus mengambil peluang yang sebesar-besarnya dalam menjaga kedaulatan negara di udara.
Seminar nasional ini bertujuan untuk melaksanakan tugas TNI AU dalam pemberdayaan wilayah pertahanan udara sesuai amanat UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI serta memformulasikan peran strategis Puspotdirga dalam mengelola sumber daya nasional dan menganalisis implementasi penyiapan Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung yang merujuk pada UU Nomor 23 Tahun 2019.
Seminar nasional ini bertema “Pembinaan Potensi Kedirgantaraan dalam rangka Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Udara” dan dibuka oleh Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) Kasau Marsda TNI Irawan Nurhadi di Ballroom Hotel Bidakara Pancoran, Jakarta.
Acara ini menghadirkan berbagai narasumber yaitu :
- Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dengan paparan tentang pemberdayaan wilayah pertahanan udara.
- Prof. Anak Agung Banyu Perwita, PhD., mengambil topik paparan reinterprestasi konsep Sishankamrata sesuai perkembangan lingkungan strategis terkini.
- Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si., dengan paparan konsep dan prosedur pelibatan sumber daya nasional sebagai komponen cadangan.
- Dr. Drs. Aqua Dwipayana, M.I.Kom., dengan topik paparan komunikasi efektif dalam menghadapi era VUCA.
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari ini dihadiri langsung oleh pejabat negara baik dari Kementerian, Lembaga Non Kementerian, para pejabat jajaran Mabes TNI, Mabes TNI AU, Mabes Polri, Lembaga Pendidikan, Industri Pertahanan, PB FASI, dan Organisasi Kemasyarakatan. Selain itu juga kegiatan tersebut diikuti secara Virtual oleh Gubernur Lemhannas RI, Dansesko TNI, Aster Panglima TNI, dan Ketua Komisi I DPR RI.