Pada dasarnya, setiap drone dapat difungsikan untuk misi bunuh diri alias kamikaze, namun yang jadi tantangan, tak semuanya ideal untuk menjalankan peran sebagai loitering munition. Setidaknya dibutuhkan kombinasi kecepatan dan payload yang memadai untuk bisa berperan sebagai drone kamikaze. Seperti di Indonesia, dari begitu banyak (prototipe) drone yang dirancang, masih jarang atau bahkan tak satu pun yang digadang khusus sebagai drone kamikaze.
Namun ada yang berbeda dari drone rancangan PT Enrol Sistem Indonesia, perusahaan swasta yang berbasis di kota Bandung ini telah merilis drone enrol pilot, yakni jenis drone fixed wing yang memang dirancang penuh untuk misi kamikaze.
Ditenagai electric jet, drone enrol pilot dalam pengujian mampu melesat hingga kecepatan 250 km per jam. Dalam kendali line of sight (LoS), enrol pilot dapat terbang sejauh 20 -30 km dalam endurance 15 – 20 menit. Kepada Indomiliter.com, Muhammad Lutfi, selaku CEO PT Enrol Sistem Indonesia menyebut, bahwa drone kamikaze ini pada dasarnya dapat beroperasi dengan moda fully autonomous, fly and forget atau abort mission. Sementara jarak kendali maksimumnya mencapai 40 km.
Bila Anda melihat pola serangan kawanan drone dalam film Angel Has Fallen, maka drone kamikaze enrol pilot juga dirancang untuk bisa diterbangkan dalam jumlah besar secara bersamaan. “200 unit drone dapat dioperasikan untuk local network, sementara ribuan unit dapat digerakan untuk jaringan VPN/internet,” ujar Muhammad Lutfi.
Mengapa dipilih pendorong jenis electric jet? Lutfi menyebut itu diadopsi untuk mengejar speed tinggi, terutama dapat dicapai hitting speed 250 km per jam. Drone kamikaze ini tidak diluncurkan dengan catapult, karena daya dorongnya sudah besar, maka drone ini cukup dilepaskan dari tangan (hand launched).
Dari spesifikasi, drone enrol pilot dibuat dari material compostie carbon fibre dan hexagon cellulose fibre. Drone ini punya punya bobot maksimum 3 kg dengan bobot hulu ledak 800 gram. Enrol pilot punya panjang 0,8 meter dan lebar bentang sayap 1,2 meter.
Menurut keterangan, drone enrol pilot baru masuk tahun pertama masa pengembangan, dan kedepannya akan ditawarkan untuk kebutuhan pasukan khusus. Serangkaian pengujian telah dilakukan dengan hasil memuaskan meski tanpa membawa amunisi, lantaran belum ada akses (izin) untuk menggunakan hulu ledak.
Dikutip dari inovasi.ristekbrin.go.id, PT Enrol Sistem Indonesia adalah perusahaan startup binaan Kemenristek/BRIN melalui program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT).