“Melalui kerja sama dengan para mitra di bidang industri, kami telah menciptakan bahan pakaian eksperimental yang akan dikenakan personel Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri (Rusia) untuk diuji coba. Ketika uji cobanya selesai, bahan pakaian ini mungkin akan diproduksi,” ujar Kossovich, Jumat (12/5).
Bahan tersebut diklaim tahan air, virus, bakteri, toksin, dan alergen, sehingga mampu melindungi pemakainya dari zat-zat berbahaya yang dihasilkan senjata kimia dan biologi. Selain itu, pori mikro pada pakaian berbahan nanofiber tersebut memungkinkan terjadinya sirkulasi udara.
Pakaian ini merupakan satu dari serangkaian proyek pakaian tempur masa depan yang dikerjakan Fund for Perspective Research. Menurut Kossovich, bahan itu tak hanya dapat digunakan untuk pakaian militer, tapi juga untuk atlet olahraga ekstrem dan penjelajah kutub.
“Bahan ini memiliki kualitas yang lebih baik daripada yang dikembangkan negara lain. Selain itu, bahan ini juga lebih murah karena seluruh rantai produksinya berada di Rusia,” ujar Kossovich, seraya menambahkan bahwa beberapa pabrik besar di luar Rusia telah menyatakan ketertarikannya untuk membeli bahan ini.