Perusahaan Swasta Asal Kanada Beli 29 Unit F-16 A/B Dari Israel, Siap Disulap Sebagai Aggressor

 


Kiprah F-16 serasa tak ada matinya, termasuk varian lawas jet tempur legendaris nan battle proven ini masih saja dicari dan dialihfungsi untuk misi lain. Setelah F-16 A yang sukses diubah menjadi QF-16 Zombie Viper (target drone), giliran F-16 A/B milik AU Israel yang akan dibeli oleh perusahaan penyedia air combat training asal Kanada, Top Aces.


Dikutip dari airrecognition.com (30/11/2020), disebutkan Top Aces sedang dalam pembicaraan dengan Kementerian Pertahanan Israel untuk pembelian 29 unit stok lawas F-16 A/B, yang notabene merupakan pengadaan oleh Israel pada awal dekade 80-an. Meski masih berfungsi, namun ke-29 unit F-16 A/B hanya diperankan sebagai cadangan.


Untuk maksud tersebut, kabarnya Israel mematok harga F-16 A/B cukup murah, yaitu dikisaran US$3 sampai US$4 juta per unitnya. Oleh Top Aces, armada F-16 eks Israel nantinya akan diperankan sebagai sarana pelatihan dalam simulasi duel udara, persisnya F-16 akan menjalankan lakon sebagai aggressor alias pesawat tempur penantang.



Merujuk ke situs Topaces.com, perusahaan yang berbasis di Montreal tersebut, saat ini mengoperasikan 40-an unit armada Dornier Alpha Jet, A-4 Skyhawk dan Bombardier Learjet 35A. Untuk menawarkan jasanya, Top Aces merekrut eks pilot tempur atau pilot tempur veteran dari AU Jerman, AU Kanada dan AU Amerika Serikat. Delapan puluh persen di antaranya adalah lulusan Sekolah Penerbang Tempur Top Gun. Saat ini, Top Aces telah melayani jasa pelatihan air combat untuk AU Jerman dan AU Kanada.


Kembali tentang F-16 A/B milik Israel yang akan diakuisisi Top Aces, dikabarkan merupakan satu generasi dengan F-16 Israel yang melakukan operasi serangan udara ke fasilitas Nuklir Irak di Osiraq pada tahun 1981.

Total Israel mengoperasikan 362 unit F-16, mulai dari F-16 A/B sampai generasi terakhir F-16I. 50 dari pesawat tersebut adalah kelebihan stok dari AU AS, yang diberikan kepada Israel sebagai kompensasi untuk menahan diri selama Perang Teluk 1991, dimana saat itu Israel menjadi sasaran serangan rudal Scud oleh Irak.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait