Rebut Kontrol Ruang Udara Dari Asing, Indonesia Siapkan Kekuatan!

Rebut Kontrol Ruang Udara Dari Asing, Indonesia Siapkan Kekuatan!

Pelanggaran wlayah udara Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini telah mendorong pemerintah untuk mempercepat proses 'perebutan' kontrol ruang udara penerbangan alias Flight Information Region (FIR) blok A, B, dan C di Kepulauan Riau (Kepri) dari tangan Singapura dan Malaysia. Kontrol ruang udara memilik arti yang sangat penting untuk mengatur kontrol penerbangan pesawat, terutama yang ingin memasuki wilayah Indonesia.

Menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, kedaulatan akan lebih mudah dijaga dengan penguasaan FIR oleh otoritas Indonesia. Negara kita juga akan lebih mudah melakukan pencegahan dan pencegatan terhadap pesawat asing yang secara ilegal ingin melintasi wilayah Indonesia.

Rebut Kontrol Ruang Udara Dari Asing, Indonesia Siapkan Kekuatan!

Dari segi ekonomi, penguasaan FIR juga akan meningkatkan pemasukan Indonesia dari fee yang selama ini harus rela dibagi dengan Singapura dan Malaysia. Selain itu, dengan menguasai FIR di wilayah sendiri, Indonesia telah menunjukkan kemandirian yang sedikit banyak akan meningkatkan hegemoninya di depan bangsa lain.

Untuk mendukung penguasaan FIR ini, Indonesia telah menyiapkan 'kekuatan' udara dengan mendatangkan radar pasif canggih bernama Vera-NG yang rencananya akan ditempatkan di garda terdepan pertahanan Indonesia, Natuna. Tak main-main, radar jenis ini memiliki kemampuan istimewa, yakni dapat mengendus kehadiran jet tempur siluman (stealth). AS bahkan melarang Ceko, selaku negara pembuat radar ini agar tidak menjualnya ke Iran, Pakistan dan negara-negara di Asia Barat.

Vera-NG mampu mengidentifikasi 200 sasaran dalm waktu bersamaan dengan memanfaatkan 3 dimensional pada rentang frekuensi 50 Mhz – 18 Ghz. Dalam database server, Vera-NG mampu mengenali identitas 10.000 jenis sasaran. Dengan power antena pada centra sebesar 230 Watt dan pada antena sebesar 190 Watt, maka jarak jangkau deteksi Vera-NG hingga 400 km.

Kekuatan udar ini akan bertambah sangar jika dipadukan dengan rudal Merapi yang digadang-gadang akan menjadi rudal masa depan Indonesia. Rudal berkaliber 70mm ini mampu melesat dengan kecepatan awal 650 km/jam. Tak sampai disitu saja, dalam mengejar mangsanya, kecepatan rudal Merapi akan terus meningkat dan melebihi kecepatan suara atau supersonik.

Sudah saatnya Indonesia sekarang merebut kembali aset-asetnya yang masih dikuasai asing. Indonesia harus mampu menunjukkan bahwa dirinya adalah bangsa besar yang mampu mengatur kepentingan dan menjaga kedaulatannya secara mandiri! kamu setuju?

Sumber : CNN dan Indomiliter

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait