Australia sudah ambil ancang-ancang untuk memborong drone intai canggih buatan perusahaan General Atomics, Amerika Serikat. Seperti dikatakan Menteri Pertahanan Australia, drone yang diincar itu adalah MQ-9 Reaper Block 5 atau MQ-9B Skyguardian.
Kedua drone itu menggunakan teknologi drone keluarga besar MQ-9 Reaper yang dipakai oleh AU AS. Australia memperkirakan drone pertama akan tiba pada 2021 dan operasional penuh pada 2023. Menurut Pyne, Reaper yang teruji dalam Perang Afghanistan merupakan pilihan terbaik.
Yang unik, Australia nampaknya menganggap pembelian drone ini sebagai hal urgen sehingga memutuskan pembelian dilakukan dengan penunjukan tunggal tanpa tender. Setiap drone Reaper diperkirakan akan bernilai 23 juta Dolar AS, dan yang akan dibeli sebanyak 16 unit.
Markas pengendali akan ditempatkan di RAAF Base Edinburgh, dan pengoperasiannya akan dilakukan oleh RAAF. Yang membuat Reaper berbahaya adalah kemampuannya untuk beroperasi dari landas pacu pendek di garis depan.
Secara teoritis, Australia bisa menempatkan Reaper di garis depan, wilayah Timor-timur misalnya, untuk kemudian melakukan pengintaian sampai ke wilayah Indonesia di Timor Barat. TNI jelas harus mengantisipasi ancaman dari Selatan ini melalui pembangunan kapasitas pertahanan udara.