Militer Iran menyatakan akan yang menghancurkan setiap tindakan yang mungkin merupakan bentuk agresi terhadap negaranya, seperti yang baru-baru ini telah dilakukan. Militer Irak berhasil menangkap 10 Marinir Amerika Serikat yang memasuki wilayah perairan Iran tanpa izin. Keberhasilan tersebut adalah bukti dari kekuatan angkatan laut Iran dan memiliki arti yang sangat penting untuk menunjukkan kekuatan Iran yang sesungguhnya.
Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Hossein Salami, dalam sebuah wawancara televisi menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Iran bertekad untuk mempertahankan keutuhan wilayah Iran dan kepentingan nasional dari segala bentuk invasi apapun.
Lebih jauh, Brigadir Jenderal Hossein Salami menjelaskan bahwa insiden yang dialami Marinir Amerika Serikat tersebut menjadi sebuah perkembangan baru yang penting di wilayah tersebut karena membuat semua pasukan asing menghadapi realitas baru dan mengubah penilaian mereka tentang kekuatan Republik Islam Iran dalam mempertahankan integritas wilayah dan kepentingan vitalnya.
“Kami akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan kami dan rudal kami akan diperbarui dari hari ke hari,” kata Salami, menambahkan bahwa Iran berhak mengembangkan senjata konvensional untuk “mempertahankan kemerdekaan dan integritas wilayah.”
Sebelumnya, pada tanggal 13 Januari lalu IRGC mengumumkan bahwa sepuluh Marinir Amerika Serikat telah memasuki wilayah perairan negara Iran di Teluk Persia dekat Farsi Island. Kesepuluh tentara tersebut kemudian ditahan oleh pihak militer Iran. Amerika serikat kemudian meminta maaf atas insiden tersebut dan meminta agar para marinir mereka dapat dibebaskan. Militer Iran mengabulkan permintaan pihak Amerika Serikat karena kejadian ini murni disebabkan oleh kesalahan membaca navigasi yang dilakukan oleh kesepuluh marinir tersebut. Kemudian, pada tanggal 20 Januari, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengucapkan terima kasih terhadap pemerintah Iran untuk kerja sama mereka dalam pelepasan para tentara Angkatan Laut Amerika Serikat tersebut.
Al-alam