Ini Alasan Danlantamal Kerahkan TNI Bersenjata AK-47 di Kantor PLN

Pertemuan antara managemen PLN Tanjungpinang dengan Solidaritas Masyarakat Peduli Aksi PLN di Kantor PLN Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri)
Pengamanan Kantor PLN area Tanjungpinang dan sekitarnya oleh prajurit TNI AL, Rabu (22/4/2015) sebenarnya berawal dari permintaan pihak PT PLN area Tanjungpinang.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama Sulistyanto mengungkapkan, permintaan tersebut lahir dari ketakutan dan kekhawatiran pihak PLN yang pernah dipukul oleh anggota Solidaritas Masyarakat Peduli Aksi PLN.

"Ada permintaan dari PLN pada saat demo yang lalu di mana pendemo berlaku anarkis dan sampai terjadi pemukulan terhadap seorang manager PLN dan menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran dari semua staf dan pegawai. Karena sudah ada pemintaan lisan dan selanjutnya didukung dengan surat resmi dari PLN maka Lantamal memberikan dukungan pengamanan terhadap objek vital pemerintah tersebut," ungkap Sulistyanto ketika dimintai tanggapan, Rabu sore.

Sulistyanto mengaku sudah menggelar rapat dan hasilnya pun telah dilaporkan kepada Panglima Komando Armada Barat (Koarmabar).

Dalam laporan tersebut dicantumkan bahwa alasan pengamanan itu adalah ketakutan dan kekhawatiran staf dan pegwai PLN dalam menjalankan tugasnya.

Sulistyanto menyakini, PLN tidak akan bisa bekerja secara maksimal kalau selalu dihantui rasa takut dan cemas.

"Karena itu, kami hanya membantu memberikan rasa aman bagi staf dan pegawai PLN dan berusaha mencegah kerusakan aset negara. Bila ada yang anarkis dan merusak aset negara maka kami akan amankan dan serahkan kepada instansi kepolisian," kata Sulistyanto lagi.

Danlantaman IV Tanjungpinang itu pun mengaku sudah menegaskan kepada anggotanya untuk selalu bersikap santun, menghormati hak para pendemo dan berkomunikasi ketat dengan instansi terkait dan Polri.

Tujuan utamannya adalah mencegah perilaku para pendemo yang berujung pada tindakan anarkis.

"Senjata yang dibawa hanyalah untuk 'self defense' (pertahanan diri_red) apabila terjadi situasi yang membahayakan nyawa si penjaga dan staf PLN dengan urutan prioritas AL: peluru hampa, tembakan peringatan, tembakan melumpuhkan dan sebagainya. Alhamdulillah, demonstrasi yang terjadi berlangsung tertib dan kondusif," jelas Danlantamal IV Tanjungpinang.(Tribunnews)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait