Zhang Taofang. |
Keterlibatan China dalam Perang Korea cukup mengejutkan dunia. Pasukan yang diberi nama Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) ini mampu memukul mundur gerakan sekutu dan Korsel yang hampir menguasai lebih dari 60 persen Semenanjung Korea.
Dari ribuan tentara China yang diterjunkan ke Korea, ada satu nama yang tetap dikenang sampai kini. Dia adalah Zhang Taofang, salah satu sniper terbaik yang pernah dimiliki Negeri Tirai Bambu.
Selama terlibat di Korea, Zhang telah menewaskan 214 tentara sekutu dalam 442 kali tembakannya selama 32 hari. Berkat perannya itu, pasukan gabungan AS dan Korea Selatan tak berani menusuk jauh lebih dalam ke pedalaman Korea Utara.
Hebatnya, Zhang tak pernah menggunakan teropong saat membidik seluruh korbannya tersebut. Senapan yang digunakannya pun terbilang ketinggalan zaman, yakni Mosin-Nagant, senjata favorit sniper legendaris Uni Soviet saat Perang Dunia Kedua, Vasily Zaytsev.
Penugasan Zhang ke Korea berlangsung sejak 29 Januari 1953 dan ditempatkan bersama Kompi 8 dari Resimen 214 pasukan PLA. Dia bersama seluruh pasukan dari kompi tersebut ditugaskan untuk mempertahankan Bukit Segitiga atau Triangle Hill.
Setelah menantikan kedatangan musuh selama 18 hari, Zhang langsung mengangkat senapannya dan melakukan 12 kali tembakan, tapi semuanya meleset. Akibatnya, dia menjadi sasaran tembak yang bisa saja membunuhnya.
Kejadian ini membuatnya lebih berhati-hati sebelum melepaskan tembakan. Secara perlahan dia mulai memperbaiki kesalahannya dan hanya menggunakan alat bidik yang terpasang pada senapan miliknya. Ternyata, upaya berhasil dan ia langsung menjatuhkan seorang prajurit di hari berikutnya.
Sepanjang 15 Februari, dia berhasil menembak mati tujuh pasukan sekutu dengan sembilan peluru. Angka tersebut membuatnya unggul di atas rata-rata dari sniper berpengalaman di dunia.
Berkat aksi heroiknya tersebut, Zhang diganjar penghargaan tertinggi di China, pahlawan penembak runduk kelas dua serta medali dari Korea Utara. (MERDEKA)
Dari ribuan tentara China yang diterjunkan ke Korea, ada satu nama yang tetap dikenang sampai kini. Dia adalah Zhang Taofang, salah satu sniper terbaik yang pernah dimiliki Negeri Tirai Bambu.
Selama terlibat di Korea, Zhang telah menewaskan 214 tentara sekutu dalam 442 kali tembakannya selama 32 hari. Berkat perannya itu, pasukan gabungan AS dan Korea Selatan tak berani menusuk jauh lebih dalam ke pedalaman Korea Utara.
Hebatnya, Zhang tak pernah menggunakan teropong saat membidik seluruh korbannya tersebut. Senapan yang digunakannya pun terbilang ketinggalan zaman, yakni Mosin-Nagant, senjata favorit sniper legendaris Uni Soviet saat Perang Dunia Kedua, Vasily Zaytsev.
Penugasan Zhang ke Korea berlangsung sejak 29 Januari 1953 dan ditempatkan bersama Kompi 8 dari Resimen 214 pasukan PLA. Dia bersama seluruh pasukan dari kompi tersebut ditugaskan untuk mempertahankan Bukit Segitiga atau Triangle Hill.
Setelah menantikan kedatangan musuh selama 18 hari, Zhang langsung mengangkat senapannya dan melakukan 12 kali tembakan, tapi semuanya meleset. Akibatnya, dia menjadi sasaran tembak yang bisa saja membunuhnya.
Kejadian ini membuatnya lebih berhati-hati sebelum melepaskan tembakan. Secara perlahan dia mulai memperbaiki kesalahannya dan hanya menggunakan alat bidik yang terpasang pada senapan miliknya. Ternyata, upaya berhasil dan ia langsung menjatuhkan seorang prajurit di hari berikutnya.
Sepanjang 15 Februari, dia berhasil menembak mati tujuh pasukan sekutu dengan sembilan peluru. Angka tersebut membuatnya unggul di atas rata-rata dari sniper berpengalaman di dunia.
Berkat aksi heroiknya tersebut, Zhang diganjar penghargaan tertinggi di China, pahlawan penembak runduk kelas dua serta medali dari Korea Utara. (MERDEKA)