Pesawat Kepresidenan IL-96-400 Akan Dimodifikasi Menjadi Pesawat Tanker

Pesawat tanker versi terbaru ini dapat mengangkut lebih dari 65 ton bahan bakar sejauh 13 ribu kilometer. Foto: TASS
Kementerian Pertahanan Rusia telah memerintahkan pembuatan pesawat tanker IL-96-400TZ. Versi modifikasi dari pesawat kargo IL-96 ini kelak dapat mengisi bahan bakar pesawat strategis saat sedang mengudara, yang berada di ketinggian hingga 3.500 kilometer.

Pesawat tanker versi terbaru ini dapat mengangkut lebih dari 65 ton bahan bakar sejauh 13 ribu kilometer. Tugas pesawat ini ialah mengisi bahan bakar pesawat pencegat (interceptor aircraft) dan pesawat pengebom strategis jarak jauh, termasuk pesawat yang membawa senjata nuklir.

Pesawat pencegat adalah jenis pesawat tempur yang dirancang khusus untuk mencegat dan menghancurkan pesawat terbang musuh, terutama pesawat pengebom, yang biasanya mengandalkan kecepatan tinggi.

Pembuatan pesawat ini telah diinstruksikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada United Aircraft Corporation sejak 2014. Dua pesawat pertama seharusnya sudah selesai pada awal 2015. Pesawat tanker baru ini mampu membawa bahan bakar dua kali lipat lebih banyak dibanding pesawat tanker sebelumnya IL-76, dan dapat terbang dua ribu kilometer lebih jauh.

Pesawat Kepresidenan Pengangkut Misil


Pembuatan pesawat tanker ini merupakan upaya untuk menyelamatkan desain pesawat kargo Soviet IL-96, yang versi modifikasinya gagal menjadi pesawat komersil. Pesawat ini merupakan salah satu korban runtuhnya Uni Soviet.

Pada 1990-an, pembuatan pesawat di Rusia tak mendapat sokongan dana. Ketika Rusia sudah memiliki dana untuk membuat pesawat pada tahun 2000-an, desain pesawat Soviet sudah ketinggalan zaman, tak bisa berkompetisi dengan pesawat Boeing dan Airbus yang memiliki dua mesin ekonomis, sementara IL-96 masih menggunakan empat mesin. Maskapai Rusia pun enggan membeli pesawat buatan lokal. Kementerian Industri dan Perdagangan kemudian menutup produksi massal IL-96-300 pada 2009, karena proyek tersebut dinilai tak menjanjikan akibat tingginya biaya produksi dan konsumsi bahan bakar pesawat, meski pilot yakin bahwa pesawat tersebut aman untuk digunakan.

Dukungan datang dari pemerintah Rusia yang memutuskan membeli pesawat lokal untuk presiden Rusia. Presiden dan para pejabat tinggi negara harus terbang menggunakan pesawat buatan Rusia untuk alasan keamanan. Pada 2013, Kementerian Pertahanan ikut memesan pesawat ini untuk keperluan mereka.

Pada awal 2014, Departemen Hubungan Kepresidenan mengumumkan pemerintah telah memesan dua pesawat IL-96-300 pada Pabrik Pesawat Voronezh. Pesawat tersebut seharusnya sudah sampai ke tangan pemerintah sebelum akhir 2015.

"Meski berada dalam kondisi yang sangat sulit, produksi pesawat kelas berat IL tidak berhenti selama era 1990-an. Selain melakukan modernisasi IL-96, mereka kini tengah mengerjakan proyek IL-109," kata pakar militer Oleg Zheltonozhko pada RBTH.

Menurut sang pakar, pengembangan pesawat IL di Rusia untuk keperluan sipil dan militer berjalan sangat lambat, karena sebelumnya pemerintah Rusia kerap memesan pesawat dari perusahaan Ukraina Antonov, yang memasok pesawat untuk pasukan udara Rusia dan mengangkut kendaraan lapis baja.

"Namun, pada musim panas 2013, dalam hasil tender Kementerian Pertahanan yang dipublikasikan secara terbuka, terdapat data yang menunjukan bahwa kontrak pemerintah untuk proyek pesawat transportasi militer jarak jauh kelas berat (BTA) dan tampilan kokpit didapatkan oleh perusahaan Rusia JSC IL berdasarkan kompetisi tertutup," kata Zheltonozhko.

Pemerintah Jadi Klien Utama

Pada Oktober 2014, muncul gagasan untuk memproduksi kembali pesawat IL-96 untuk keperluan komersil. Perusahaan Pesawat Voronezh telah menyelesaikan proses konversi pesawat kargo IL-96-400T menjadi pesawat penumpang, IL-96-400VPU. Pesawat ini seharusnya dikirim ke lembaga pemerintah Rusia pada akhir 2015. Harga sebuah pesawat ini diperkirakan sekitar dua miliar rubel.

Ilyushin Finance Co. pernah memasok tiga pesawat kargo IL-96-400T untuk maskapai Polet pada 2009, yang kemudian digunakan untuk mengangkut berbagai barang komersial selama hampir lima tahun. Namun pada Mei 2013, Polet menghentikan operasi ketiga pesawat tersebut dan mengembalikannya pada produsen. Sepertinya, tiga pesawat tersebutlah yang akan dimodifikasi menjadi pesawat tanker.

Menurut pihak perusahaan, berkat kontrak pemerintah, pembuatan pesawat baru akan dilanjutkan. Rencananya, 14 pesawat dari keluarga IL-96 akan siap digunakan sebelum 2024.(RBTH Indonesia)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait