Pada 8 Januari 2015, militer Filipina menandatangani perjanjian pembelian dua pesawat angkut Hercules C-130T dengan Angkatan Laut Amerika Serikat. Hercules ini akan meningkatkan kecepatan penyebaran militer Filipina dalam menjaga wilayah pertahanan dan operasi kemanusiaan.
Beberapa tahun belakangan, Amerika Serikat cukup gencar memberikan bantuan dan meningkatkan kemampuan militer Filipina, mulai dari latihan militer bersama hingga penjualan alutsista-alutsista murah. Salah satu tujuan hal ini adalah untuk meningkatkan kesiapan Filipina dalam menghadapi tantangan serius di Laut Cina Selatan, sebagaimana China yang meningkatkan klaim dan kehadiran militernya di wilayah yang disengketakan dengan Filipina.
Wilayah yang disengketakan China dan Filipina ini diklaim kaya akan bahan mineral, minyak dan gas alam.
"AS membantu pembayaran kedua pesawat," Kolonel Restituto Padilla, juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina mengatakan, menambahkan bahwa Departemen Luar Negeri AS akan menyediakan dana sebesar USD 20 juta untuk membiayainya.
"Kami telah meminta sekitar 1,6 miliar peso (USD 35,61 juta) untuk menyelesaikan pembelian pesawat angkut," tambah Padilla. Sebelumnya, Filipina telah memiliki 3 pesawat Hercules, yang terdiri dari 2 Hercules C-130B dan 1 Hercules C-130H.
Tahun lalu, Washington mengalokasikan dana bantuan militer sebesar USD 50 juta kepada Filipina. Selain untuk pembelian C-130, dana tersebut akan digunakan untuk menginstal senjata pada dua kapal frigat Angkatan Laut Filipina, eks kapal pasukan penjaga pantai AS.
Padilla mengatakan bahwa pesawat angkut Hercules akan digunakan untuk menyebarkan pasukan dengan cepat dalam misi melawan pemberontak Maois dan lainnya, dan untuk membawa bantuan ke daerah bencana.