Panglima TNI Bekali Pasis Sesko Angkatan

Ratusan prajurit TNI berbaur dengan warga masyarakat melakukan aksi mulia dengan merenovasi rumah penduduk miskin yang dibuka secara langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko pada acara Pencanangan Bhakti TNI renovasi Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) ke-10 bekerjasama dengan Pemprov Jawa Timur tahun 2014, di lapangan Desa Bogo, Kecamatan Plemahan, Kediri, Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu. (Puspen TNI) 
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi Danseskoad Mayjen TNI Agung Widiyanto dan Danseskoau Marsda TNI Potler Gultom memberikan ceramah pembekalan kepada Perwira Siswa (Pasis) Seskoad Pendidikan Reguler (Dikreg) ke 52 dan Pasis Seskoau Dikreg ke 51 di gedung Satrio Seskoad Jl. Gatot Subroto 96 Bandung.

Pembekalan yang diikuti Pasis 407 orang terdiri dari 299 Pasis Seskoad dan 108 Pasis Seskoau dengan rincian jumlah 299 Pasis Seskoad terdiri dari 287 Pamen TNI AD, Pasis tamu 2 orang Pamen TNI AL dan 2 orang Pamen TNI AU serta 8 orang dari mancanegara (Australia 2 orang, dan seorang masing masing dari negara Amerika, Malaysia, Pakistan, Philipina, Thailand dan Singapura). Sedangkan rincian jumlah 108 Pasis Seskoau terdiri dari 96 Pamen TNI AU dan Pasis tamu 2 orang Pamen TNI AL dan 2 orang Pamen TNI AD serta 8 orang Pasis dari mancanegara (Australia 2 orang, dan seorang masing masing dari negara Amerika, Australia, China, Malaysia, Pakistan, Philipina, Thailand dan Singapura).

Hadir pada acara pembekalan tersebut Dansesko TNI Letjen TNI Sonny Widjaja, Aspers Panglima TNI Laksda TNI Sugeng Darmawan, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama, Aster Panglima TNI  Mayjen TNI Sugiharta, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Wadanseskoau Marsma TNI Warsono dan staf pengajar/dosen kedua Sesko Angkatan.

Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko mengatakan bahwa, yang mengajak melihat Indonesia saat ini mempunyai sumber daya alam yang berlimpah dan besarnya penduduk sebagai potensi pasar, akan menjadi faktor dominan bagi negara-negara lain di dunia untuk menguasai Indonesia. melihat tantangan masa depan seperti apa, bagaimana tantangan 20 tahun kedepan.

"Setelah melihat tantangan itu kita harus bagaimana, leadership Pasis harus ditata seperti apa, peran yang harus Pasis pedomani, kepemimpinan yang Pasis pedomani seperti apa, dari Pasis bisa melakukan adjustment pada tantangan yang akan dihadapi," kata Moeldoko

Lebih lanjut Jenderal TNI Dr. Moeldoko mengatakan 20 tahun kedepan dunia akan mengalami perubahan dan diperkirakan akan terdapat 10 tren masa depan yang akan berubah dengan ekstrim yaitu: Sumber Energi, Inovasi Ekonomi, Peningkatan Sumber Daya Manusia, Harapan hidup manusia 100 tahun, perubahan iklim, masa depan organisasi, ancaman keamanan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang aneh-aneh, masa depan individu dan kebangkitan China.

“Budaya organisasi merupakan seperangkat asumsi-asumsi, keyakinan-keyakinan, nilai-nilai & persepsi yang dimiliki para anggota kelompok organisasi yg membentuk & mempengaruhi sikap & perilaku kelompok yg bersangkutan dan budaya organisasi dapat disimpulkan sebagai ‘ruh’- nya organisasi, karena di sana bersemayam filosofi, visi, & misi organisasi yang akan menjadi kekuatan penting untuk berkompetisi”, ungkap Moeldoko.

Dalam pembekalan Panglima TNI menyampaikan tentang definisi kepemimpinan yang perlu dipahami oleh Pasis Sesko dengan baik, intinya agar para Pasis menjadi seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi anak buah serta dengan semangat yang kuat sukarela mengikuti kemauan untuk mencapai tujuan. Adapun definisi kepemimpinan yaitu suatu seni/ilmu untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain agar secara sadar tanpa paksaan mau mengikuti apa yang diinginkan oleh pemimpin tersebut dalam rangka mencapai tujuan bersama. Peran kepemimpinan dalam organisasi  yaitu Interpersonal Role (pemimpin sebagai tokoh),  Informational Role (pemimpin sebagai pembicara/pemberi informasi) dan Decisional Role (pemimpin sebagai penentu, pemecah masalah, & pengambil keputusan).

Tips mengambil keputusan cepat diantaranya berani, biasakan dekat dengan masalah, dapat membedakan (who has a big problem) dengan (who makes a problem become big). "Jangan membuat masalah kecil menjadi besar, segera selesaikan masalah sebelum masalah anda menjadi besar. indentifikasikan masalah dengan cepat, terlibat dalam proses, berfikir positif dan biasakan membuat rencana tindakan (Action Plan)," kata dia. (Tribunnews)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait