Kopassus TNI AD |
Setiap kali ada berita yang mengguncang area sensitif mengenai dua negara tetangga antara Indonesia dan Malaysia, selalu saja tersaji perbandingan perbandingan kekuatan militer antar kedua negara. Pada akhirnya, siapa yang paling memiliki kekuatan paling besar, maka LOGIKANYA Negara tersebut yang akan memenangkan pertempuran. Sebenarnya seberapa besar kekuatan militer TNI Indonesia, sehingga begitu sering di banding bandingkan dengan negara lain, terutama sekali negara tetangga sebelah Malaysia, dan selalu dibilang bahwa TNI ketinggalan alat persenjataan yang ada.
Ada lelucon bahwa, sekelompok peleton tentara sedang di serbu oleh 3 armada pesawat tempur milik USA, Inggris, Indonesia... Tentara tersebut dengan susah payah akhirnya berhasil merontokkan pesawat milik USA dan Inggris, gilaran akan menembak jatuh pesawat Indonesia, sang komandan berteriak,"dah, gak usah ditembak.. nanti pesawat itu akan jatuh sendiri" ... heuuhh.. menyakitkan memang, tapi itulah gambaran kekuatan militer Indonesia yang sangat timpang jika dibandingkan dengan luas wilayah yang harus dijaganya, dengan peralatan senjata yang tua dan ketinggalan jaman.
Tapi tahukah, anda. Jika dalam Index Militer, kemampuan secara personel, TNI ternyata memiliki kemampuan peringkat tiga di dunia. Urutan pertama adalah Tentara Inggris dengan pasukan SAS nya, yang memiliki Index kemampuan personal terbaik, kedua ditempati oleh Pasukan Israel dengan Mossad nya, barulah TNI dengan Kopassus AD nya menempati indeks kemampuan personal ketiga didunia.
USA? ternyata dibawah TNI AD, mengapa? bukankah mereka adalah gudangnya teknologi mesin pembunuh dan teknologi alat militer terbaik. Benar, namun faktor ketergantungan seorang tentara kepada alat bantyu tempur cukup menjadi alasan ketidak mampuan tentara itu sendiri. Pernahkah anda membayangkan,. seorang tentara berpangkat Letnan Kolonel bersama tim Pasukan Khusus yang dilengkapi persenjataan modern dan lengkap dan yang selalu bergantung alat bantu militer menjadi bulan bulanan hanya oleh 3 sampai 4 personel TNI di sebuah hutan (dalam latihan tempur) , padahal TNI tersebut hanyalah Tentara berpangkat Sersan Dua!!
Kemampuan individu, daya kreatif setiap personel tentara sangat penting dan bila di adu pada keadaan yang genting, maka TNI menjadi lebih siap dibanding tentara dimanapun. Sejarah juga telah membuktikan, bahwa tentara NICA Belanda yang dibuat kalang kabut disebuah hutan di Amabarawa, oleh tentara "kacangan" yang memiliki teknik pribadi padahal saati itu NICA Belanda merupakan tentara terbaik di dunia, tentara paling mematikan dalam sejarah tempur Perang Asia Timur Raya.
Raider 412 TNI AD, bila tanpa senjata, tanpa perangkat teknologi kemudian di adu teknik beladiri dan tempur secara berkelompok maupun perseorangan, diyakini dapat memapu mengalahkan Pasukan Khusus Delta Force yang sangat melegenda di film film Amerika Serikat. (First Blood, Rambo, Black Hawk Down).
Namun, dunia ini sangat luas, kita patut bangga punya tentara terbaik ketiga di dunia, namun akan tetap lebih bangga lagi jika TNI tidak sekedar mengandalkan kemampuan personel, tapi juga punya fasilitas dan alat tempur yang lebih memadai. Tidak mungkin kita akan menghadapi serbuan pesawat tempur dengan melempari pesawat itu dengan batu bata produksi Bantul.
Benar! Jika tentara USA dilucuti kacamata inframerah nya dia tidak akan berani keluar malam di belantara mengahadi mata mata tajam Raider, benar bila Delta Force disuruh tanding duel tanpa membawa Senapan M1 nya, takkan mampu mengalahkan raider yang hanya bersenjata tangan kosong.
Tapi apa jadinya, jika TNI juga memiliki kemampuan dan kekuatan militer yang lebih baik?? Punya Kapal Induk, Punya Kapal Selam, Punya Pesawat, Punya Tank Berat. Indonesia menjadi bangsa yang kuat, dan tak mudah di olok olok oleh negara tetangga.
Bagaimanapun, lebih baik tidak ada tentara di dunia ini yang berperang, karena perdamaian dan persaudaraan lebih indah daripada sebuah pertempuran.