Keluarga lima anggota klub Harley Owner Group (HOG) Bandung Siliwangi Chapter yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI 0304/Agam, di Bukittinggi, Sumatera Barat, menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada masyarakat. Istri dari tersangka MS, Rizki Ananda meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang tersakiti dengan tindakan suaminya.
"Saya juga meminta maaf kepada institusi yang tersinggung dengan perbuatan suami saya," kata Rizki di Hotel Mercure, Jalan Supratman, Kota Bandung, Minggu (29/11/2020). Rizki mengatakan, permintaan maaf dibuat untuk membuat suasana di dunia maya lebih tenang. Sebab, keluarganya mendapat teror dari warganet di dunia maya. Teror tak cuma dialami keluarga, tapi juga bisnis yang dijalani Rizki.
"Customer saya juga ditampilkan di instagram dan medsos lainnya. Tapi keluarga paling besar merasakan kerugian," ungkapnya sambil terisak-isak. Rizki berharap, apa yang dilakukan suaminya tidak membuat keluarganya menjadi tertekan. "Oke suami saya salah, tapi tolong, jangan bawa keluarga," ucapnya. Kepada awak media, Rizki sempat menyodorkan beberapa bukti cuitan atau komentar di media sosial yang bernada teror dan perundungan.
"Sampai rumah saya mau dibakar. Mungkin kami akan melaporkan kalau suami saya sudah bisa pulang. Akan kami laporkan dan sudah kita simpan semua datanya dan akan kita proses semua," tuturnya. Orangtua dari tersangka berinisial JAD, Rosdiana juga meminta maaf atas tingkah anaknya. Menurutnya, anaknya sangat mencintai TNI.
"Anak saya juga dilahirkan di keluarga TNI, kakeknya tentara, buyutnya tentara, jadi mereka yang di luar sana tidak perlu mengajarkan anak saya mencintai TNI. Karena dia menyintai TNI seperti menyintai kakeknya sendiri," tutur Rosdiana. Di tempat yang sama, penasehat hukum dari empat anggota HOG Bandung Siliwangi Chapter yang menjadi tersangka, Aldi Santika mengatakan, pihaknya mengapresiasi TNI dan Polri yang terus mengawal proses hukum anggota HOG Bandung Siliwangi Chapter. "Saya mengapresiasi pihak TNI-Polri dengan proses hukum secara profesional berjalan. ami menghargai proses hukum tersebut tersebut dan bukan berarti tidak-tanduk atau insiden tersebut harus dibenarkan," tuturnya.
Aldi berharap, permintaan maaf itu bisa menghentikan teror dan tekanan yang diterima keluarga tersangka di media sosial.
"Kita harus lihat apa yang disampaikan keluarga. Efek domino dari kejadian tersebut dirasakan keluarga dengan kearifannya berbagai pihak telah meminta maaf dan kita sama-sama menghargai proses hukum, kita juga harus menegakkan praduga tak bersalah terhadap klien saya," bebernya. Aldi berharap, persidangan yang rencananya dilakukan pekan depan dapat berjalan aman dan damai. "Besar harapan kami tidak ada hal yang tidak diinginkan dalam sidang nanti yang Insya Allah minggu depan akan disidangkan," kata dia.