Tim Pelaksana Teknis Sertifikasi Kelaikudaraan Militer Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia dari (Tim IMAA) melaksanakan proses Sertifikasi Kelaikan Militer Air Defence System Oerlikon Skyshield buatan Rheinmetall Air Defence AG Swiss, di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, pada November hingga Desember 2020.
Kegiatan Validasi Desain sebelumnya, telah dilaksanakan IMAA (Indonesian Military Airworthiness Authority) pada bulan November 2019 di fasilitas Rheinmetall Air Defence AG, Zurich, Switzerland, termasuk di fasilitas LIG Nex1 Co, Seoul, Korea Selatan, selaku pembuat Chiron Manpads yang diintegrasikan dengan Oerlikon Skyhiled, dirilis Kemhan RI, 7-12-2020.
Penagkis Serangan Udara (PSU) Oerlikon merupakan Sistem Pertahanan Udara yang dapat dideploy secara mobile untuk target udara jarak dekat.
Satu Firing Unit (FU) terdiri 1 Fire Control Unit (Sensor Unit, Command Post, & Optical Sight), 2 Revolver Gun Mk2 & Ammunition dan sampai 4 Chiron MANPADS.
TNI AU melalui Kemhan RI sebelumnya telah mempersenjatai Korpaskhas TNI AU dengan 4 FU Oerlikon Skyshield pada tahun 2014, dan menambah 3 FU pada tahun 2020 ini.
Secara desain, pengadaan 2020 terdapat sedikit perbedaan dengan tahun 2014, terutama penambahan Identification Friend or Foe (IFF) pada Sensor Unit sehingga dapat menginterogasi target yang terdeteksi oleh Radar.
Ketua Tim IMAA dalam closing briefing dengan pihak penyedia Rheinmetall AG Swiss menyampaikan, bahwa 3 FU telah berfungsi sesuai dengan desainnya, termasuk beberapa kali pengujian dengan pesawat T-50 dan SU-27/30 TNI AU yang sedang melakukan latihan rutin di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Sesuai kontrak, Sertifikat Kelaikan Militer dari Puslaik Kemhan akan diterbitkan setelah setelah pelaksanaan Firing System Test yang berbarengan dengan latihan rutin Paskhasau pada pertengahan tahun 2021.