Polda Sulut menerjunkan satu SSK polisi ke wilayah perbatasan Filipina - Sulut jelang lebaran. |
Manado - TNI Angkatan Darat menambah jumlah personel untuk memperkuat pengawasan dan pertahanan di wilayah perbatasan Filipina. Panglima Kodam XIII Manado Mayjen TNI Ganip Warsito mengatakan sebanyak satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) tempur atau sekitar 120 personel telah dikirim ke daerah perbatasan.
"Kita menambah pasukan dengan mengerahkan satu satuan setingkat kompi tempur yang siap sewaktu–waktu untuk bisa melindungi masyarakat dan menjaga NKRI. Kita juga menyiapkan peralatan seperti helikopter dan kapal cepat," kata Ganip, Jumat, 16 Juni 2017.
Dia mengungkapkan, TNI juga menambah pos komando di perbatasan, menggelar operasi intelijen, serta mendekati dan melibatkan masyarakat untuk mengantisipasi masuknya pendukung ISIS.
"Bila terjadi sesuatu maka TNI Angkatan Darat sudah memiliki satuan reaksi cepat yang setiap saat dalam waktu 1x24 jam bisa dikerahkan dengan cepat," kata Ganip.
Selain TNI AD yang memperkuat pasukannya di garis perbatasan, TNI AU melalui Operasi Kilat Badik 2017 selama dua pekan terakhir terus memantau dan mengawasi perbatasan Filipina dari udara. Sementara, TNI AL juga mengerahkan beberapa kapal berlabuh di Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Bitung, dan sewaktu-waktu siap dikerahkan.
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara juga akan menyegarkan anggota Polri yang bertugas di perbatasan. Kapolda Sulawesi Utara Irjen Bambang Waskito mengatakan, akan menarik ratusan personel Polri yang bertugas sebelumnya dan mengganti dengan personel baru yang lebih segar dalam jumlah yang lebih banyak.
"Sekarang yang sudah kami turunkan satu SSK ini. Nanti 60 hari kemudian akan ditarik dan diganti dengan tenaga yang baru. Jumlahnya lebih besar lagi, untuk mendukung operasi gabungan yang nanti akan diberlakukan," kata Bambang.
Untuk mencegah penyusupan kelompok radikal dari Filipina ke Indonesia, Polda Sulut menggelar operasi dengan sandi Operasi Aman Nusa 2017. Operasi digelar di antaranya dengan menggelar patroli laut perbatasan, pembinaan masyarakat pesisir, dan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan terkait isu global dan nasional.
"Kami mengimbau masyarakat agar senantiasa menyampaikan informasi kepada aparat keamanan apabila melihat ada kegiatan orang yang mencurigakan, termasuk yang masuk ke wilayah perairan Indonesia," kata Bambang.
Sumber : Liputan6