Kepolisian Daerah (Polda) Papua membentuk tim khusus untuk mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak mati sejumlah karyawan PT Istaka Karya dan anggota TNI.
Kapolda Papua Isnpektur Jenderal Martuani Sormin mengklaim pembentukan tim itu didukung Kodam XVII/Cenderawasih.
"Kami telah membentuk tim untuk pengejaran para pelaku. Komitmen kami dari Polda Papua tidak akan berhenti untuk melakukan pengejaran, penangkapan dan penegakan hukum terhadap KKB ini," kata Martuani seperti dikutip Antara, Selasa (11/12).
Pekerja proyek Istaka Karya diserang oleh KKB saat membangun jembatan di dua titik, yakni Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Panglima Daerah Militer Markodap III Ndugama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Egianus Kogoya menyatakan bertanggung jawab.
Mereka juga bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Pos Yonif 755/Yalet di Distrik Mbua. Dalam serangan itu, seorang anggota TNI, Sersan Satu Handoko tewas tertembak.
Martuani mengatakan pembentukan tim khusus itu sesuai perintah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. TNI, kata Martuani, akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk membantu Polri menangkap anggota KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya.
Kelompok tersebut diperkirakan memiliki sejumlah senjata api standar militer hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri dan sebagian diduga diselundupkan dari luar negeri seperti Mindanao, Filipina Selatan dan sebagian lagi dari daerah bekas konflik seperti di Ambon.
Menurut Martuani, polisi kesulitan untuk mengejar KKB karena kondisi medan geografis yang sulit.
"Di sana itu daerah ketinggian di atas 10 ribu kaki dengan oksigen tipis, lereng-lereng curam, cuaca juga tidak bersahabat, sinyal telepon tidak ada," ujarnya.
Anggota polisi, kata Martuani, tidak terbiasa di medan-medan seperti itu, sementara KKB sudah terbiasa karena mereka menyatu dan dibesarkan dengan kondisi alam seperti itu.
Sementara, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Yosua Pandit Sembiring menegaskan bahwa pembangunan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga akan kembali dilanjutkan dalam waktu dekat.
"Perintah Panglima TNI sudah jelas bahwa pembangunan kembali Jalan Trans Papua akan segera dilakukan, tidak boleh berhenti," katanya.
Sumber : CNN