Pesawat CN 235-220 Buatan PTDI Dibeli Militer Nepal

Pesawat CN235-220 Multi Purpose produk PT Dirgantara Indonesia

Jakarta - Produk PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI kembali dilirik oleh dunia dengan pembelian satu unit pesawat terbang CN235-220 Military Transport oleh Angkatan Darat Republik Demokrasi Nepal atau Nepalese Army.

PTDI adalah badan usaha milik negara yang didirikan pada tahun 1976, terletak di Bandung, Indonesia. Produk utamanya adalah pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang, dan jasa rekayasa.

Dalam keterangan tertulis PTDI, Selasa, 20 Juni 2017, kontrak pembelian dengan Nomor MGO/Fixed Wing/073/74/65 itu ditandatangani pada 16 Juni 2017 di Markas Besar Angkatan Darat Nepal, Kathmandu oleh wakil kedua belah pihak, yaitu Mayor Jenderal Purna B. Silawal selaku Master General of Ordnance (Provision) Nepalese Army atau Kepala Badan Sarana Pertahanan Angkatan Darat Nepal dan Budi Santoso selaku Direktur Utama PTDI.

Penandatanganan kontrak disaksikan oleh Pilot Mayor Jenderal Sudhir Shrestha, Chief of Army Aviation atau Kepala Penerbangan Angkatan Darat dari pihak Nepalese Army, dan Isfan Fajar Satriyo selaku Komisaris PTDI.

Pesawat terbang CN235-220 Military Transport yang dipesan oleh Nepalese Army ini mempunyai konfigurasi dapat mengemban misi sebagai Troop atau Paratroop Transport, Medical Evacuation, Passenger Transport, VVIP Transport, dan Cargo yang dapat dipasang bergantian sesuai dengan kebutuhan operasional Nepalese Army.

Pesawat terbang CN235-220 Military Transport dilengkapi pintu depan yang bisa dipakai sebagai pintu masuk atau keluar untuk VIP atau VVIP, sementara ramp door atau pintu belakang yang cukup besar dapat dipakai saat operasi terjun payung dan keluar masuk barang. “Bahkan kendaraan kecil dapat masuk ke dalam pesawat,” kata Irland Budiman, Manager Hukum dan Humas PTDI melalui keterangan tertulis, Selasa, 20 Juni 2017.

Pesawat terbang CN235-220 memiliki keunggulan, yaitu:
  1. Dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal.
  2. Mampu mengangkut 49 penumpang termasuk pilot dan co-pilot dan merupakan pesawat terbang multiguna untuk berbagai macam misi, seperti pesawat terbang angkut penerjun atau pasukan, evakuasi medis, kargo, pesawat angkut penumpang dan pesawat angkut VIP dan VVIP.
  3. Memiliki ramp door yang mampu membawa mobil di dalamnya.
  4. Memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit.
  5. Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat terbang tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
  6. Quick Change Configuration, Retractable Landing Gear, High Wing Configuration.
  7. Memiliki harga yang kompetitif dengan biaya perawatan yang murah.


Sumber : Tempo

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait