![]() |
Korea Selatan Gunakan Teknologi GPS Militer Anti-Jamming AS Pada Bom Buatannya |
Kemampuan Korea Selatan untuk melawan ancaman roket jarak jauh Korea Utara akan mendapatkan peningkatan setelah bom yang dipandu GPS mendapatkan teknologi “anti-jamming”AS, kata militer, Minggu (14/08/2016)
Menurut sumber, keputusan terbaru dari Washington mengizinkan teknologi GPS militernya untuk digunakan oleh Seoul akan sangat meningkatkan kemampuan persenjataan bom dipandu GPS Korea (KGGB) yang akan bertugas menghancurkan peluncur roket Korea Utara.
Pekan lalu militer mengatakan Amerika Serikat memperbolehkan rudal Taurus Seoul ditembakkan dari jet tempur F-15K, menggunakan GPS militer handalnya yang menggunakan data terenkripsi.
Langkah ini dilakukan pada saat kritis dimana Korea Utara telah mengakuisisi cukup banyak pengetahuan dalam hal jamming GPS konvensional selama bertahun-tahun yang bisa mengganggu kemampuan Korea Selatan untuk menggunakan amunisi taktis presisi. Jamming sinyal dapat menyebabkan bom dipandu menjadi menyimpang dari sasaranya.
Korea Utara khususnya, terlibat dalam perluasan operasi GPS tahun ini, yang menyebabkan Seoul untuk meminta kerjasama dengan Washington dalam menangani ancaman tersebut. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan, namun pesawat dan kapal yang beroperasi di dekat perbatasan Korea melaporkan masalah-masalah terkait GPS.
Korea Selatan telah menggunakan bom pintar KGGB sejak 2014 hingga sekarang, bom yang memiliki jangkauan lebih dari 120 kilometer saat turun dari jet tempur. Senjata-senjata ini mampu menghancurkan sistem peluncuran roket (MLRS) dan menghancurkan bunker bawah tanah yang digunakan oleh Pyongyang untuk melindungi roket dan artileri jarak jauhnya.
KGGB dapat dijatuhkan tidak hanya dari jet terbaru Korea Selatan, tetapi model lama seperti F-4 dan F-5 juga dapat mengoperasikan bom pintar tersebut.
Sumber: Yonhap News
Menurut sumber, keputusan terbaru dari Washington mengizinkan teknologi GPS militernya untuk digunakan oleh Seoul akan sangat meningkatkan kemampuan persenjataan bom dipandu GPS Korea (KGGB) yang akan bertugas menghancurkan peluncur roket Korea Utara.
Pekan lalu militer mengatakan Amerika Serikat memperbolehkan rudal Taurus Seoul ditembakkan dari jet tempur F-15K, menggunakan GPS militer handalnya yang menggunakan data terenkripsi.
Langkah ini dilakukan pada saat kritis dimana Korea Utara telah mengakuisisi cukup banyak pengetahuan dalam hal jamming GPS konvensional selama bertahun-tahun yang bisa mengganggu kemampuan Korea Selatan untuk menggunakan amunisi taktis presisi. Jamming sinyal dapat menyebabkan bom dipandu menjadi menyimpang dari sasaranya.
Korea Utara khususnya, terlibat dalam perluasan operasi GPS tahun ini, yang menyebabkan Seoul untuk meminta kerjasama dengan Washington dalam menangani ancaman tersebut. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan, namun pesawat dan kapal yang beroperasi di dekat perbatasan Korea melaporkan masalah-masalah terkait GPS.
Korea Selatan telah menggunakan bom pintar KGGB sejak 2014 hingga sekarang, bom yang memiliki jangkauan lebih dari 120 kilometer saat turun dari jet tempur. Senjata-senjata ini mampu menghancurkan sistem peluncuran roket (MLRS) dan menghancurkan bunker bawah tanah yang digunakan oleh Pyongyang untuk melindungi roket dan artileri jarak jauhnya.
KGGB dapat dijatuhkan tidak hanya dari jet terbaru Korea Selatan, tetapi model lama seperti F-4 dan F-5 juga dapat mengoperasikan bom pintar tersebut.
Sumber: Yonhap News