Pada awal tahun 2016, Angkatan Udara AS ingin memasangkan radar canggih AESA ke dalam semua pesawat tempur F-16 yang dimilikinya. Radar tersebut sangat diperlukan untuk melacak rudal jelajah kecil, yang hampir sulit untuk di deteksi.
F-16 AS Mewaspadai Su-35 Rusia yang Ada di Suriah |
Angkatan Udara AS sudah lama menyadari masalah ini dan mengeluarkan permintaan untuk informasi radar baru yang tepat untuk seluruh armada F-16 pada bulan Maret. Kepala Staff Angkatan Udara Jenderal Mark Welsh pernah menyatakan, “Kita perlu mengembangkan rencana peningkatan radar AESA untuk seluruh armada (F-16).”
Angkatan Udara menyadari, tanpa radar AESA, F-16 hanya akan menjadi pesawat tempur lapis kedua, dan tidak akan mampu menghadapi pesawat tempur Su-35 yang dikirimkan Rusia ke Suriah.
Dengan radar terbaru AESA, F-16 mungkin masih bisa menghadapi sendiri Su-35, walau mungkin masih akan kalah pada pertempuran jarak jauh karena kemampuan radar Irbis-E yang dimiliki Su-35. Pada pertarungan jarak dekat, dengan keterampilan pilot dan kemampuan tinggi dari rudal AIM-9X, pesawat tempur F-16 dapat memberikan perlawanan yang mematikan bagi Su-35.
Su-35 memang dilengkapi dengan daya dorong trust vectoring yang membuat menuvernya sangat sulit diprediksi, tapi dengan mesin tunggal dan ukuran yang lebih kecil dan lincah F-16 bukanlah pesawat yang akan mudah ditaklukkan oleh Su-35.
Terlepas dari kecanggihan radar AESA, Amerika kini menyadari Su-35 dan Flankers family canggih lainnya adalah pesawat tempur yang sangat tangguh. Armada pesawat tempur generasi keempat AS kini tidak lagi bisa menikmati keunggulan udara seperti di masa lalu.