Kabar terbaru tentang nasib 10 WNI yang ditahan kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina, mereka diyakini telah dipindahkan dari Tawi-Tawi menuju Provinsi Sulu. Provinsi Sulu adalah rumah Junior Lahab, yang dikenal sebagai tempat pemimpin senior kelompok Abu Sayyaf.
“Diyakini para korban telah digiring ke Provinsi Sulu oleh kelompok militan tersebut,” ujar komandan militer Filipina yang memimpin Satuan Tugas Pengamanan ZamBaSulTa (Zamboanga, Sulu, Basilan, dan Tawi-Tawi) Mayor Jenderal Demy Tejares, lewat pesan singkat, dilansir Zamboanga Today, Jumat (1/4).
Mayjen Tejares mengatakan banyak informasi beredar mengatakan kelompok Abu Sayyaf membawa 10 WNI ke Sulu. Menurutnya para korban berada di bawah kekuasaan kelompok Al Habsi Misaya, jaringan Abu Sayyaf di Sulu. Kelompok Misaya merupakan jaringan yang sering menculik orang untuk mendapatkan uang.
Mereka juga pernah terlibat pemenggalan satu warga Malaysia Bernard Ted Fen di Bud Taran Indanan, setelah negosiasi yang dilakukan gagal.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi mengatakan terus berkoordinasi mengenai perkembangan upaya pembebasan para WNI, dengan Menteri Luar Negeri Filipina.
Menlu Retno menegaskan prioritas utama pemerintah Indonesia adalah keselamatan para awak kapal. Hingga saat ini, Indonesia menyerahkan sepenuhnya upaya pembebasan ini kepada militer Filipina.
Merdeka.com