Korut ancam serangan nuklir terhadap Korsel dan AS

Korea Utara mengatakan latihan militer bersama yang rutin ini merupakan persiapan untuk invansi ke wilayahnya.
Korea Utara telah mengancam akan melakukan serangan nuklir "tanpa pandang bulu" terhadap Korea Selatan dan AS jika mereka memaksa untuk melakukan latihan militer bersama.

Latihan, yang disiapkan akan melibatkan puluhan ribu tentara, menjadi sebuah manuver rutin dan selalu meningkatkan suhu politik dan keamanan di semenanjung Korea.

Sebelumnya, Pyongyang mengeluarkan pernyataan untuk memerintahkan "upaya pre-emtif serangan nuklir untuk keadilan".

Retorika seperti itu tampaknya tidak lazim dan para ahli meragukan kemampuan Korut untuk meletakkan hulu ledak nuklir di rudal milik negara itu.
Latihan militer bersama melibatkan sekitar 300.000 tentara Korea Selatan dan 15.000 personel tentara AS.
Korea Utara menganggap latihan perang rutin yang digelar AS-Korea Selatan merupakan persiapan untuk invasi.

Latihan militer bersama ini - yang disebut Foal Eagle and Key Resolve -merupakan yang terbesar dengan melibatkan sekitar 300.000 tentara Korea Selatan dan 15.000 personil tentara AS.

Latihan itu dilakukan beberapa hari setelah PBB meloloskan sanksi baru untuk Korea Utara sebagai reaksi atas uji coba nuklir dan peluncuran rudal oleh Korut pada awal tahun ini.

Latihan militer bersama Korsel AS yang rutin dilakukan ini, meningkatkan suhu di semenanjung Korea.
Sanksi baru PBB itu meliputi inspeksi wajib semua kargo ke atau dari Korut.

Sabtu lalu, Filipina menahan kapal kargo milik perusahaan Korut untuk menjalankan sanksi baru PBB itu. Wakil juru bicara kepresidenan Manolo Quezon mengatakan Filipina "harus menjalankan kewajibannya untuk menegakkan sanksi".

Pyongyang bereaksi keras terhadap sanksi PBB tersebut dengan menembakkan rudal jarak dekat ke laut dan pemimpin negara itu Kim Jong-un memerintahkan aparatnya agar mengatur senjata nuklir milik negara itu 'agar siap digunakan'.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait