AS Bersedia Dialog Jika Korut Hentikan Uji Coba Nuklir dan Rudal

Ilustrasi rudal Korut 

Amerika Serikat (AS) kembali melontarkan kesediaan untuk berdialog dengan Korea Utara (Korut) di tengah ketegangan. Namun syaratnya, Korut harus terlebih dahulu menghentikan uji coba rudal balistik dan nuklir secara keseluruhan. 

"Kami bersedia untuk berdialog, tapi tidak sebelum kami melihat penghentian total proses nuklir dan uji coba apapun di sana," terang Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, kepada wartawan menjelang pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir AFP, Rabu (17/5/2017). 

DK PBB sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi baru untuk Korut, demi menambah tekanan untuk negara komunis itu, usai uji coba rudal kembali digelar pada Minggu (14/5) wakty setempat. 

Haley menyatakan, AS dan China -- satu-satunya sekutu Korut -- sedang membahas resolusi baru untuk Korut. "Itu yang sedang kami kerjakan sekarang. Kami belum menyelesaikannya," sebutnya. 

"Tentu, sanksi juga menjadi pembahasan dan kita akan melihat ke mana arahnya," imbuh Haley.

Korut meluncurkan rudal balistik pada Minggu (14/5) waktu setempat, yang akhirnya jatuh di perairan dekat Rusia. Korut menyebut rudal yang diluncurkan itu merupakan rudal jenis baru yang disebut Hwasong-12, yang mampu membawa 'hulu ledak nuklir'.

Rudal itu mampu mengudara hingga ketinggian 2.111 kilometer dan meluncur sejauh 787 kilometer sebelum jatuh ke laut. Para pengamat memperkirakan, rudal itu memiliki jangkauan hingga 4.500 kilometer jika diluncurkan secara maksimal.

DETIK

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait