"Kalau yang lalu ada begini (perpecahan) bikin partai baru. Ini sekarang komitmennya tidak. Walaupun ada masalah akhirnya bersatu lebih teguh lagi," kata JK di rumah dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro 2, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Februari 2016.
Menurut JK, pengalaman selama satu tahun perseteruan dua kubu di dalam internal Golkar justru akan menjadikan Golkar semakin baik. Mereka telah belajar bahwa perpecahan Golkar tersebut mengakibatkan perolehan suara Golkar di Pilkada 2015 lalu turun drastis.
"Kami tidak mau itu terjadi lagi, yang kami perbaiki adalah tentu sistem dalam Golkar sendiri, Munas yang demokratis," katanya menambahkan.
Ketua Tim Transisi Partai Golkar ini menerangkan, tidak menutup kemungkinan akan adanya perubahan sistem atau Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Golkar. Perubahan itu tentunya untuk membuat Golkar semakin bersatu dan solid sehingga tidak terulang lagi perpecahan di dalam internal Golkar.
"Bagaimana agar sistem didukung secara keseluruhan. Jadi katakanlah AD/ART pada waktunya akan mengalami perubahan."
Pagi ini, Jusuf Kalla menerima Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Agung Laksono di rumah dinasnya. Menurut JK, dalam forum makan pagi bersama itu para pihak menyatakan komitmen untuk rekonsiliasi.