Foto buram yang diyakini Simoni Renee Dias sebagai foto Hitler dengan kekasihnya Cutinga di Brasil. |
BRASILIA – Pemimpin Nazi pada masa Perang Dunia II, Adolf Hitler diduga memalsukan kematiannya dan melarikan diri ke Brasil dengan menggunakan identitas baru. Hal itu menjadi sebuah teori yang banyak diyakini oleh para penggemar teori konspirasi.
Simoni Renee Guerreiro Dias, percaya bahwa diktator Jerman itu tinggal di sebuah Nossa Senhora di Negara Bagian Mato Grosso, Brasil. Dalam bukunya yang berjudul Hitler in Brazil – His Life and His Death, Simoni mengatakan bahwa Hitler menggunakan nama Adolf Leipzig dan tinggal di sana hingga meninggal pada usia 95 tahun.
Dugaan tersebut, menurut Simoni dikuatkan dengan adanya sebuah foto yang menunjukkan seorang pria yang dia percaya sebagai Hitler, bersama kekasihnya Cutinga. Namun, wajah pria dalam foto itu sulit terlihat karena gambarnya yang buram.
Kecurigaan perempuan asal Brasil itu muncul setelah dia melihat foto tersebut dan merekayasanya dengan menambahkan kumis dan membandingkannya dengan foto Hitler.
“Mulanya saya hanya tertawa, saya kira itu hanyalah guyonan. Sekarang saya percaya hal itu benar dan Adolf Hitler tidak berada di sini secara kebetulan,” ujar SImoni sebagaimana dilansir Express, Minggu (24/1/2016).
Simoni menghubungkan kedatangan Hitler di wilayah itu dengan tawaran untuk kepemilikan harta Jesuit di sebuah gua di dekat rumah adopsinya. Dia juga mengklaim Hitler menggunakan nama Leipzig karena nama itu serupa dengan tempat kelahiran musisi favorit Sang Fuhrer, Johann Sebastian Bach.
Dia juga menuntut penggalian kembali tulang belulang Leipzig untuk menjalankan tes DNA yang akan dibandingkan dengan DNA milik keluarga Hitler yang masih hidup.
Teori konspirasi mengenai kaburnya Hitler ke Amerika Latin juga menelurkan sebuah buku lainnya karya Gerrard Williams dan Simon Dustan yang berjudul Grey Wolf: The Escape of Adolf Hitler. Dalam bukunya, Williams dan Dustan mengatakan bahwa Hitler hidup di Patagonia dengan kekasihnya Eva Braun dan memiliki dua orang putri sebelum meninggal pada 1962 di usia 73 tahun.
Meski dipercaya oleh sebagian orang, sejarawan Guy Walters menganggap teori-teori itu hanyalah sebuah khayalan belaka. Sejarawan lainnya, Candido Moreira Rodrigues juga mengatakan hal yang serupa dengan Walters.
“Bukan suatu hal yang baru bagi orang-orang yang mengaku sebagai sejarawan dan memunculkan teori yang mengada-ada mengenai Hitler tinggal di Amerika Selatan hingga meninggal di salah satu negara di kawasan ini,” pungkas Rodrigues.