Seoul – Perusahaan penerbangan Korea Selatan, Korean Air Lines Co mengatakan telah menandatangani kontrak senilai 400 miliar-won (US $ 333.500.000), pada tanggal 10/1/2016, untuk kesepakatan untuk memproduksi secara massal kendaraan udara pengintai tanpa awak UAV), untuk militer, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk membangun kemampuan misi udara Korea Selatan.
Dalam kontrak dengan Lembaga Program Akuisisi Pertahanan (Dapa) yang ditandatangani tahun lalu, Korean Air akan memproduksi massal drone pengintai pada tahun 2016-2020, kata perusahaan itu. Hal rinci dari kontrak itu tidak diungkapkan.
Militer sebelumnya mengumumkan rencana untuk menyebarkan UAV bagi Angkatan Darat dan Divisi Marinir di dekat perbatasan dengan Korea Utara untuk misi pencarian dan pengintaian, menyusul serangkaian drone Korea Utara yang ditemukan di dekat wilayah perbatasan barat dan timur.
Sebelum kontrak UAV yang baru ini, Korean Air telah menyelesaikan pengembangan UAV pada 2014 untuk pertama kalinya di Korea Selatan.
Pesawat ini nanti memiliki panjang sekitar 4,2 meter dengan lebar 3,4 meter, dan mampu membuat nosedives tiba-tiba dengan sistem pelacakan otomatis.
Yonhap