Razia Lapas Kerobokan, polisi temukan bunker hingga jenglot

Sejumlah polisi bersenjata bersiap memasuki lembaga pemasyarakatan (Lapas) untuk menggeledah ruang tahanan dan narapidana pascabentrok di Lapas Kerobokan, Badung, Bali, Sabtu (19/12).
Pascakerusuhan Kamis (17/12/2015), Kepolisian Daerah Bali dibantu aparat TNI melakukan razia besar-besaran ke Lapas Kerobokan Bali. Dalam razia yang gelar selama tiga hari sejak terjadinya bentrok, tim gabungan dari Polda Bali menemukan sejumlah hal yang tak terduga. Di antaranya senjata api rakitan, bunker, tanaman ganja, dan jenglot.

"Ya ditemukan sebuah Jenglot. Satu buah. Masih belum tahu milik siapa," kata Kepala Divisi PAS Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Bali, Nyoman Putra Surya Atmadja, di Kerobokan, Badung, seperti ditulis Kompas, Sabtu (19/12/2015).

Jenglot itu ditemukan di di Blok H di bawah beberapa tumpukan kain sekitar tempat tidur. Blok H merupakan satu blok dari 12 blok yang dirazia.

Di blok ini, petugas juga menemukan tanaman ganja. "Ada satu pot," kata Kepala Polres Badung Ajun Komisaris Besar Polisi Tonny Binsar. Tanaman ganja dengan tinggi sekitar 30 centimeter itu diduga belum sempat dipanen dan merupakan tanaman baru.

Di Blok C, petugas juga menemukan ratusan senjata tajam dan empat pucuk senjata api. "Kami temukan senjata tajam dan empat pucuk senjata api," kata Kepala Polres Badung, Ajun Komisaris Besar Tonny Binsar.

Di Blok C ini petugas juga menemukan adanya bunker kecil di Blok C. Bunker berukuran 1 meter x 15 centimeter punya kedalaman 30 sentimeter.

Razia ini merupakan kelanjutan dari kerusuhan yang melanda Lapas Kelas IIA ini terjadi pada Kamis (17/12/2015). Menurut Kompas, kericuhan itu memakan dua korban tewas dan dua luka-luka. Sempat memantik bentrokan di luar penjara, peristiwa diduga melibatkan dua organisasi massa besar, yakni Laskar Bali dan Baladika.

Dalam kasus ini polisi telah menetapkan empat orang tersangka dari 19 orang narapidana yang dijebloskan di Polres.

Empat orang itu, menurut Kepala Polres Badung, Ajun Komisaris Besar Tonny Binsar, diduga kuat berperan dalam kasus kepemilikan senjata api, sabu dan kasus penganiayaan yang mengakibatkan dua orang narapidana tewas.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait