Luhut Pandjaitan Marah Besar

Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan marah besar saat jumpa pers (11/12/2015), soal kasus ‘papa minta saham’. Namun kemarahan Luhut ini, datang setelah kemarahan Presiden Jokowi mengemuka.

Luhut merasa diperlakukan tidak adil dalam pusaran kontroversi ‘papa minta saham’. Namanya disebut 66 kali dalam rekaman yang berisi pembicaraan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

“Itu yang buat saya jadi akhirnya menyatakan kenapa ini enggak adil? Saya ingin orang yang bilang itu, tunjukkan salah saya di mana! Saya terganggu, anak saya yang tentara aktif, saya sendiri, istri saya. Saya ingin berhadapan dengan orang-orang yang bilang ini. Jangan negeri ini dirusak berita tak benar!” tegas Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 11/12/2015.

Luhut Pandjaitan marah gara-gara keluarganya merasa terganggu dengan riuh-gemuruh kasus politik besar di penghujung 2015 ini. Dia juga dengan tegas membantah materi isi rekaman itu, yakni soal minta saham terkait Freeport, termasuk soal pengusahaan perpanjangan kontrak karya Freeport

Kemarahan Luhut juga sampai pada kalimat-kalimat yang bernada ancaman. Luhut merasa gerah dengan tuduhan telah terlibat konspirasi ‘papa minta saham’. Luhut sudah habis kesabaran terhadap pengamat-pengamat jagad politik di media massa. Dia bahkan mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum soal pencemaran nama baik oleh pihak yang dinilainya telah merugikan.

“Saya akan pertimbangkan. Memangnya dia (pengamat-pengamat dan orang yang menuduh) saja yang bikin orang lain repot? Saya juga bisa bikin dia repot. Ingat, ada batasnya kesabaran orang. Jadi, dari pertanyaan anda, kenapa Anda tidak bereaksi? Jadi terus terang saya masih melihat gerak maju sampai di mana. Tapi kalau sudah keterlaluan saya pengin tahu dia sampai di mana,” tuturnya tegas.

jarang-jarang sosok selevel Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan berbicara seperti itu. Namun demikian, kemarahan Luhut ini kontras dengan sikap dia yang santai sebelumnya, yakni pada 1 Desember lalu. Saat itu, dia tak mempermasalhkan namanya disebut sebanyak 66 kali. “Anda lihat wajah saya gimana? Tersenyumkan? Jadi?,” lanjutnya santai.

Memang Luhut memaklumi Presiden pantas marah saat namanya dicatut. Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai Luhut marah karena merasa nama baiknya perlu dipulihkan. Apalagi sebelumnya, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR belum menunjukkan kepastian memberi ruang klarifikasi bagi Luhut. Namun akhirnya, MKD mengundang Luhut hadir dalam sidang Senin (14/12) nanti.

“Kemudian, ini mungkin ada hubungannya dengan marah-marahnya Presiden. Pak Luhut yang awalnya menanggapi biasa-biasa saja kemudian memperlihatkan kemarahan yang sama dengan Presiden. Ya Presiden saja marah, kita juga harus marah, kira-kira begitu lah,” ujar Ray.

Apa yang selanjutnya terjadi terkait kasus ‘papa minta saham’?

Detik.com

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait