Musa Nawipa, Salah satu Guru di Sekolah Dasar (SD) Yigi, kenyam kab. Nduga di siksa seharian hingga meninggal Dunia. Perlakuan biadab ini dilakukan oleh aparat Militer yang bertugas di Pos TNI AD Quari Atas Yonif R 431/SSP di Kabupaten Nduga Papua pada (28/4). Hingga tadi mayatnya telah di berangkatan menuju ke Wamena untuk di semayamkan.
https://www.facebook.com/100066371326113/posts/340445298177845/
Musa Nawipa sang guru SMP Negeri Jigi di Distrik Jigi Kabupaten Nduga. Telah menghembuskan napas terakhir dari Tangan Pasukan Teroris Mariner Angkatan Laut Indonesia yang sedang beroperasi di Wilayah kabupaten Nduga Papua Rabu 26-April-2022.
=============================
Kronologis: alm. Musa Nawipa S.Pd Hari Sabtu tanggal 16-April 2022 beliau naik Pesawat AMA menuju Kenyam ibu kota kabupaten Nduga untuk pergi bertugas di sekolah. 1 satu Minggu 3 tiga hari beliau tinggal di rumah Barak Pemda. Hari Rabu malam tanggal 26-April terjadi kebakaran di Barak Pemda Nduga, sehingga orang-orang penghuni Barak itu masing-masing lari keluar rumah menyelamatkan dari kobaran api dan beliau juga menyelamatkan diri ke arah Pos Mariner Angkatan Laut di kenyam kota, dengan tujuan beliau pergi berlindung selamatkan diri dari kobaran api malam itu.
Namun beliau menjadi korban nyawa, mangsanya Mariner angkatan laut dia di siksa, di kerojok secara masal hingga menghembuskan napas terakhir dari tangan Pasukan Teroris Mariner Angkatan Laut hari Rabu 26-April-2022.
Tindakan kekejaman negara oleh Pasukan Mariner Angkatan Laut Indonesia, atas seorang guru SMP Nduga bernama Musa Nawipa tanpa bertanya dan tidak keluarkan tembakan ke udara sebagai tanda peringatan, namaun anggota mariner di pos itu langsung Serang dan memukul mukul sambil menyiksa dia secara masal, dengan benda tajam tusuk di kepala dan seluruh tubuh hingga menghembuskan napas terakhir.
Setelah Pasukan Mariner Angkatan Laut berhasil membunuh menghabiskan nyawa seorang guru SMP Jigi an. Musa Nawipa, dan mayatnya titip ke kantor Polres Kenyam kota untuk di amankan.
Pihak keluarga korban minta mayatnya alm.division namun pihak aparat Kepolisian Polres Nduga melarang menghalangi, akhirnya mayatnya di kirim ke Rumah Sakit Umum Wamena, namun pihak kepolisian Polres Jayawijaya dan TNI melarang agar tidak di vision.
Direktur Yayasan Keadilan dan keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem meminta kepada pihak aparat Kepolisian Polres Jayawijaya dan pihak Rumah Sakit Umum Wamena namun semua upaya di larang dan di tolak oleh Aparat TNI/POLRI Intelejen.
Foto gambar alm. Musa Nawipa S.Pd. Guru SMP Jigi Kabupaten Nduga.