Kabar Dari Seberang


Pesawat kargo angkut A400M Angkatan Udara malaysia- M54-02 – saat ini sedang menjalani tes penerbangan di Sevilla, Spanyol sebelum diserahkan dan diterbangan pulang. Pesawat ini melakukan serangkaian tes di bawah pengawasan dari tim penerimaan RMAF (Royal Malaysia Air Force).

A400M kedua seharusnya diserahkan pada bulan Desember. Namun Departemen Pertahanan Malaysia menyatakan pesawat akan diterbangkan ke Malaysia pada tahun depan namun belum diketahui waktu yang pasti.

Penundaan itu tidak dapat dapat terhindarkan, produsen A400M berada di bawah tekanan dari pembeli lain untuk memberikan pesawat pertama pesanan mereka. Kecelakaan fatal yang terjadi pada bulan Mei juga menyebabkan kemunduran uji terbang sementara – adalah alasan utama untuk keterlambatan pengiriman.

Selama uji penerbangan dan sampai pesawat ini diterima oleh RMAF, pesawat akan membawa nomor registrasi EC400. Ini adalah nomor penerbangan yang sama untuk semua A400M yang menjalani penerbangan dan tes penerimaan di Seville. Perhatikan bahwa nomor seri pesawat pada ekor vertikal ditutupi.

Lalu kapan pengiriman pesawat A400M yang ketiga dan keempat akan dikirimkan? Sangat mungkin bahwa pesawat ketiga akan diserahkan pada akhir 2016. Dan keempat akan pulang pada awal tahun 2017.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan telah mengeluarkan tender untuk penyediaan dua pesawat tanker bahan bakar dengan kapasitas 4000 IG. Pesawat tanker merupakan bagian dari layanan dukungan untuk skuadron A400M.(Malaysia Defence)

Maritim Malaysia Rencanakan Pembelian 10 Airboat


Badan Penegakan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) berencana untuk memantapkan kemampuan aset terutama di daerah dangkal dan berlumpur dengan pembelian airboat tahun depan.

Kepala Direktur, Datuk Ahmad Puzi Ab. Kahar mengatakan, keinginan Maritim Malaysia untuk memiliki 10 airboat yang satunya diperkirakan bernilai RM1 juta itu kini sedang dalam tahap diskusi dan penelitian sebelum pengajuan permohonannya dibuat.

Jika semua perencanaan berjalan lancar, Maritim Malaysia akan menjadi lembaga penegak pertama di negara ini yang menggunakan airboat untuk melakukan patroli atau operasi di perairan pesisir pantai yang dangkal dan berlumpur.

“Tim teknis kita akan membuat studi terperinci mengenai airboat itu dalam waktu dekat sebelum langkah berikutnya diambil,” katanya kepada wartawan setelah acara test drive airboat di dermaga Danga Island kemarin.

Airboat merupakan perahu multiguna dengan daya dorong mesin otomotif atau mesin pesawat ringan dan bagian bawahnya yang rata memungkinkannya bergerak lancar di daerah yang sulit dimasuki kapal atau kendaraan air konvensional lainnya.

Kapal tersebut biasanya digunakan untuk kegiatan rekreasi dan pariwisata di sekitar daerah berpaya di Amerika Serikat (AS).

Ahmad Fuzi mengatakan, perencanaan untuk menggunakan airboat dilakukan karena aset yang dimiliki Maritim Malaysia saat ini memiliki keterbatasan gerakan terutama di tempat dangkal dan berlumpur sehingga menyulitkan operasi.

Kendala itu katanya, menyebabkan ancaman-ancaman seperti kegiatan penyelundupan, kegiatan mencuri benih kerang dan siput serta perahu pukat gading masih terjadi.

“Memiliki aset yang dapat digerakkan dalam semua kondisi permukaan laut, pantai dan cuaca akan memberi keuntungan dalam upaya mencegah kejahatan di perairan negara,” katanya.(Utusan)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait