Hadapi China, Filipina Meminta Tambahan Dukungan Militer AS


Pemerintah Filipina akan meminta tambahan bantuan militer Amerika Serikat (AS) baik dalam persenjataan maupun latihan perang untuk memperkuat basis pertahanan mereka, terutama dalam menanggapi sikap agresif yang ditunjukkan China di wilayah perairan sengketa Laut China Selatan. 

Saat ini militer Filipina dan AS sedang melakukan latihan militer gabungan tahunan. Ratusan tentara Filipina dan marinir AS melakukan simulasi teknik serangan amfibi untuk merebut wilayah dari tangan kelompok penyusup. Panglima angkatan bersenjata Filipina Jenderal Gregorio Catapang mengatakan, pihaknya telah mengajukan daftar permintaan bantuan militer dari AS. 

”Pihak AS mengatakan kepada kami bahwa mereka akan membantu untuk mengembangkan kemampuan militer kami dan sekarang perhatian utama kami tertuju pada keamanan laut,” kata Catapang saat menyaksikan latihan militer di sebelah timur Scarborough Shoal, wilayah Laut China Selatan, dikutip AFP, kemarin. 

”Kami ingin memiliki kemampuan perang di lahan basah, tanah rawa, dan pendaratan pantai,” sambung Catapang. Sebagai upaya peningkatan pertahanan militer, tahun ini Filipina membeli beberapa unit tank buatan AS. Catapang berharap militer AS akan melatih anak buahnya dalam operasi tank amfibi. Filipina merupakan bekas koloni AS sehingga tetap bersekutu sesuai dengan perjanjian pertahanan militer dua negara. 

Kebutuhan militer Filipina hampir semua dipasok dari AS. ”Saya yakin latihan Balikatan ini akan meningkatkan kapasitas gabungan kami untuk melakukan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana serta dalam upaya menghadapi tantangan keamanan maritim,” tutur Sekretaris Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin. 

Juru bicara Kepresidenan Filipina Hermino Coloma menyatakan bahwa kapal China baru-baru ini menggunakan meriam air untuk mengusir nelayan Filipina dari kawasan ini. Alarm peringatan dari Filipina disuarakan untuk mengingatkan agresivitas China di Laut China Selatan, berbarengan dengan dimulainya latihan militer gabungan Filipina-AS sebagai bentuk peringatan terhadap China.(Sindo)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait