Bandara di Nepal Penuh, Pesawat TNI AU Transit 5 Jam di Aceh

Ilustrasi
Padatnya Bandara Tribhuvan di Kathmandu, Nepal, membuat pesawat Boeing 737-400 TNI AU yang membawa tim evakuasi dan bantuan di wilayah Nepal belum bisa lepas landas dari Lapangan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, NAD. Pesawat yang mendarat pukul 20.30 WIB, Rabu (29/4/2015) di Aceh ini masih harus menunggu kepastian terbang dari otoritas bandara di Nepal tersebut.

"Situasi bandara (Tribhuvan) sangat crowded. Ada 50 pesawat, termasuk dari Tiongkok dan India, yang menunggu izin landing," ujar Direktur PWNI & BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal lewat sambungan telepon kepada tim Indonesia di Ruang VVIP, Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, NAD, Rabu (29/4/2015).

Iqbal juga menambahkan bahwa hingga saat ini, pihak Kementerian Luar Negeri terus melakukan komunikasi dengan konsulat di Nepal untuk mendesak otoritas bandara di Kathmandu untuk memberikan kepastian pendaratan. Konsul Kehormatan (Konhor) Indonesia di Nepal mengatakan bahwa pesawat Indonesia pertama yang memberikan bantuan ke Nepal ini baru bisa mendarat pada pukul 08.00 pagi waktu setempat.

"Menurut Konhor (Konsul Kehormatan), kita bisa mendarat pukul 8 pagi waktu setempat, tapi belum ada fix release (kepastian) sebelum dapat nomor pendaratannya," lanjutnya.

Saat ini 68 orang yang tergabung dalam tim evakuasi dan bantuan di wilayah Nepal ikut dalam perjalanan ini. Menurut rencana, pesawat akan kembali transit di Dhaka, Bangladesh selama 3 jam. (Detik)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait