Rusia Tingkatkan Produksi Sistem Peperangan Elektronika

Sistem peperangan elektronika (Pernika) Krasukha-4 buatan Rusia.

Rusia berencana secara signifikan meningkatkan produksi peralatan militer terkait dengan sistem perang elektronika (pernika). Ini adalah sesuatu yang para ahli katakan akan segera menjadi salah satu faktor kunci untuk melindungi negara tersebut dari sejumlah tantangan modern, seperti dilansir dari Sputnik News.

Produksi sistem pernika Rusia akan segera ditingkatkan lebih 30 persen dalam waktu dekat, ujar Vladimir Mikheev, juru bicara Radio-Electronic Technologies Concern (KRET) Rusia.


Pada tahun 2016, perusahaan KRET memproduksi sistem pernika senilai 26,7 miliar rubel (sekitar US $ 455 juta), atas pesanan Departemen Pertahanan Rusia yang berkaitan dengan sistem peperangan elektronika.

Perusahaan KRET memproduksi berbagai sistem pernika canggih seperti Krasukha-S4, Rtut-BM, Rychag-AV, Vitebsk dan kompleks pertahanan individu Khibiny-M. Sebagian dari peralatan tersebut telah dikirim ke pasukan lebih cepat dari jadwal.

Tahun lalu, Igor Nasenkov dari KRET mengatakan bahwa sejumlah besar jet tempur Rusia, termasuk pesawat serang Su-34, akan dilengkapi dengan sistem penanggulangan elektronik (ECM) Khibiny yang canggih dalam waktu dekat.
Khibiny adalah wadah berbentuk torpedo kecil yang dipasang di ujung sayap jet tempur yang mampu meningkatkan pertahanan jet tempur antara 25-30 persen. Sistem ini secara khusus dipasang pada jet pembom Su-34 dan jet tempur Su-30SM Rusia yang dikerahkan di Suriah.

Selain itu, stasiun jamming broadband multifungsi Krasukha-4 yang terpasang pada chassis truk BAZ-6910-022. Sistem ini memiliki jangkauan 300 km dan dirancang guna menghadapi sistem peringatan dini dan kendali udara beserta radar radar udara lainnya.

Jangkauan Krasukha-4 memungkinkannya untuk secara efektif mengganggu satelit yang ada pada orbit rendah dan menyebabkan kerusakan permanen pada perangkat radio-elektronik yang ditargetkan. Radar berbasis darat milik lawan juga merupakan target yang layak untuk sistem Krasukha-4 ini.


“Semua sistem ini benar-benar siap untuk diproduksi massal”, kata Murakhovsky, mengacu pada pertumbuhan produksi perusahaan CRET yang terlibat dalam pengembangan maupun penciptaan sistem ini.

“Partisipasi manusia sangat minim, karena operator hanya perlu memilih salah satu dari beberapa opsi yang ditawarkan oleh komputer. Ini sangat mengurangi waktu respon sistem terhadap ancaman tertentu”, tambahnya.


Sejak awal operasi militer Rusia di Suriah, media arus utama dan bahkan beberapa pejabat tinggi militer AS telah berulang kali menyebut sistem pernika sebagai salah satu kartu truf utama Angkatan Bersenjata modern Rusia.

Komandan Angkatan Darat AS di Eropa, Letjend Ben Hodges, menyebutkan bahwa prestasi produsen sistem pertahanan Rusia di bidang ini sebagai “mind-blowing“. Sistem peperangan elektronika Rusia yang canggih mungkin berdampak sangat serius pada kemampuan tempur pasukan NATO.

Tidak mengherankan jika selama misi tempur, pasukan ini mengandalkan komunikasi serta navigasi satelit, sistem pengintai radio-elektronik dan pengintai yang kompleks, serta sistem kendali terkomputerisasi untuk pasukan dan juga teknologi tinggi militer lainnya.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait