Wanita Hamil Boleh Menjadi Kru Kapal Selam Nuklir Inggris

Ilustrasi : Kapal Selam
Setelah lebih dari satu abad mengoperasikan kapal selam, baru pada tahun 2011 Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengizinkan wanita untuk menjadi kru kapal selam. Meskipun begitu, hingga saat ini tercatat baru ada 3 petugas wanita yang menjadi kru kapal selam, yang semuanya bertugas di kapal selam Kelas Vanguard. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa ke depan akan ada banyak petugas wanita di kapal selam Angkatan Laut Inggris.

Namun, sebagian kritikus pertahanan khawatir langkah Angkatan Laut Inggris yang menerapkan kru campuran (pria dan wanita) pada kapal selam akan mengganggu konsentrasi para awak dan berimbas pada ketidakseriusan misi. Selain itu, risiko hubungan bebas antara kru pria dan wanita, dan kehamilan di kapal selam akan terus menghantui.

Seorang kru dari Angkatan Laut Inggris mengatakan (dilansir laman Daily Star): "Memasukkan wanita menjadi kru kapal selam adalah ide bagus, meskipun sebagian menilai kebijakan ini hanya akan memberikan lampu hijau untuk hubungan terlarang di kapal selam."

Pejabat tinggi pertahanan Inggris menegaskan bahwa hubungan intim antar kru baik di kapal permukaan dan kapal selam adalah hal yang terlarang. Mereka yang melanggar akan menerima hukuman.

Bulan lalu, seorang kapten wanita sebuah kapal frigat HMS Portland Angkatan Laut Inggris, Commander Sarah West, 41 tahun, kehilangan jabatannya setelah diduga melakukan hubungan intim dengan perwira pria bawahannya di kapal yang sama. Sarah West adalah wanita pertama yang menjadi kapten kapal perang garis depan selama sejarah 500 tahun Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Hubungan intim antar kru bukanlah hal yang tidak biasa di Angkatan Bersenjata Inggris, namun kasus pelaut wanita yang hamil sangat jarang terjadi. Sedangkan dari kecabangan lain, banyak didapati petugas wanitanya yang hamil atau melahirkan saat bertugas.

Pada September 2012 (dilaporkan oleh Daily Mail), Lynette Pearce, 28 tahun, seorang tentara wanita di kesatuan artileri Angkatan Darat Inggris melahirkan seorang bayi laki-laki di Camp ­Bastion Afghanistan. Pearce sendiri mengatakan bahwa dia tidak tahu dirinya tengah hamil.

Ini adalah pertama kalinya seorang tentara Inggris melahirkan di garis depan, meskipun sejak tahun 2003 sudah ada sekitar 200 tentara yang dipulangkan dari Irak dan Afghanistan karena didapati hamil.

Petugas hamil diperbolehkan di kapal selam

Selama lebih dari satu abad, pembuat kebijakan pertahanan Inggris hanya mengizinkan petugas pria untuk menjadi kru kapal selam. Secara umum, tingkat karbondioksida yang relatif tinggi di dalam kapal selam tidak berdampak buruk bagi awak pria dan wanita, namun akan berbahaya pada janin di dalam kandungan. Inilah salah satu alasan mengapa selama ini wanita dilarang menjadi kru kapal selam.

Namun sekarang berbeda, kapal-kapal selam nuklir Angkatan Laut Inggris akan dilengkapi dengan teknologi baru yang akan memberikan keamanan untuk kru wanita yang sedang hamil dari udara berbahaya di kapal selam.

Dalam dua tahun kedepan, filter udara khusus "carbon scrubbers" akan dilengkapkan pada semua kapal selam nuklir Kelas Vanguard dan Kelas Astute. Hal ini akan menurunkan risiko bahaya pada janin kru wanita. Filter ini akan bekerja dengan menurunkan level karbondioksida yang dihasilkan dari proses pernapasan para kru. Baru-baru ini, sebuah prototipe filter ini telah diuji coba dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Lieutenant Commander ­Gareth Nicklin, seorang insinyur proyek khusus kapal selam Angkatan Laut Inggris mengatakan: "Proyek ini adalah untuk memastikan kami telah menurunkan potensi risiko pada janin anggota kru yang hamil ke level yang aman." 

Filter udara ini merupakan hasil penelitian beberapa tahun para ilmuwan Inggris dan dengan biaya pengembangan jutaan pound. Filter ini dikembangkan oleh perusahaan pertahanan QinetiQ sebagai bagian dari program kesehatan dan keselamatan, yang dirancang agar kapal selam juga dapat diawaki oleh wanita.

Hubungan intim antar kru tetap dilarang, namun terobosan filter udara ini akan memungkinkan pelaut wanita yang hamil dapat terus menjalankan tugasnya tanpa harus khawatir dengan bayi yang dikandungnya.

Mulai tahun depan, kapal selam nuklir Kelas Vanguard akan diisi oleh kru wanita, yang mana saat ini masih menjalani pelatihan. Sedangkan untuk kapal selam £1 miliar Kelas Astute baru akan diisi petugas wanita pada tahun 2016.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait