TNI AU Dan TUDB Lakukan Latihan Bersama di Lanud Tarakan

Tim Mabes TNI AU dan Komandan Lanud Tarakan menyambut Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) di Bandara Internasional Juwata Tarakan, Senin (27/10/2014).
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) mengadakan Latihan Bersama (Latma) Bruneisia VI/2014 di Pangkalan TNI AU (Lanud Tarakan).

Latma yang berlangsung Selasa (28/10/2014) hingga Jumat (31/10/2014), melibatkan helikopter CN-295 dari TNI AU serta CN-235 dan Black Hawk dari Brunei.

Latma Bruneisia yang dipusatkan di apron terminal baru Bandara Internasional Juwata Tarakan diikuti sekitar 200 personel terdiri dari Mabes TNI AU, Skadron Udara 2 Halim Perdana Kusuma,  Lanud Tarakan, dan Tentera Udara Diraja Brunei.  Semua personel dan armada dari Tentera Udara Diraja Brunei sudah tiba di Lanud Tarakan, Senin (27/10/2014).

“Latma Bruneisia dilakukan tiap tahun terkadang di Manado, Pontianak, atau di Brunei. Tahun ini dilakukan di Lanud Tarakan.  Targetnya, apabila terjadi Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan lain sebagainya,  maka kita saling membantu. Indonesia bisa membantu Brunei, begitupun sebaliknya mereka membantu Indonesia.  Jadi, ini meningkatkan soliditas  dan kerjasama dalam melaksanakan operasi udara,” ujar Letkol Pnb Tiopan Hutapea, Komandan Lanud Tarakan kepada Tribunkaltim.co.id (TRIBUNNEWS Network), Senin (27/10/2014) malam.

Latma ini, jelasnya, untuk mensupport atau mensuplai logistik kepada masyarakat sipil di wilayah atau drop zone yang sulit dijangkau oleh sarana transportasi apapun kecuali melalui udara, disebabkan kondisi bencana alam ataupun hutan belantara.

“Intinya kami mendukung suplai logistik. Ya, bisa spareparts maupun bahan makanan dan lainnya. Namun barang yang diterjunkan tidak rusak karena menggunakan teknologi khusus yang dapat disaksikan saat latma nanti,” tandas Letkol Tio.

Menurutnya, simulasi rencana dilakukan di empat spot. Pembukaan Selasa besok dirangkai dengan Familiarization Flight, kemudian Rabu diawali morning briefing sebelum dilanjutkan dengan penerbangan dan penerjunan oleh CN Indonesia dan CN Brunei. Begitu pula pada Kamis. Jadi nantinya ada  empat kali penerjunan. (www.tribunnews.com)

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait