Serangan Udara Koalisi AS Membunuh 14 Warga Sipil di Suriah Timur


Sedikitnya 14 warga sipil Suriah tewas dalam serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) pada hari Sabtu (3/11/2018). Serangan itu diklaim menargetkan kelompok ISIS atau Daesh di Suriah timur.

"Empat belas warga sipil, termasuk lima anak di bawah usia 18 tahun, tewas dalam serangan udara koalisi di desa Hajjin, Sousa dan Al-Shaafa di timur Provinsi Deir ez-Ezor," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau krisis Suriah yang bebasis di Inggris.

"Korban tewas kemungkinan akan meningkat karena jumlah orang yang luka serius meningkat," imbuh Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP, Minggu (4/11/2018).

Menurutnya, sembilan militan Daesh juga terbunuh dalam serangan tersebut. Koalisi yang dipimpin AS belum memberikan komentar terkait operasinya pada hari Sabtu.

Observatorium menyatakan serangan di wilayah Deir ez-Zor semakin intensif menyusul serangan yang dilakukan Daesh terhadap basis koalisi pimpinan AS di desa dekat Al-Bahra.

Daesh menyerbu sejumlah besar wilayah Suriah dan Irak pada 2014, yang kemudian memproklamirkan "khalifah" di tanah yang mereka dikuasai.

Namun kelompok ekstremis itu telah kehilangan sebagian besar wilayahnya di Irak dan Suriah akibat serangan sejumlah negara.

Di Suriah, kehadiran kelompok berkurang. Meski demikian, sisa-sisa militan kelompok itu masih bersembunyi di Hajjin, Sousa dan Al-Shaafa di Deir ez-Zor.

Aliansi Kurdi-Arab yang didukung oleh koalisi AS meluncurkan serangan pada September untuk merebut kembali wilayah-wilayah di Deir ez-Zor dari Daesh.

Koalisi AS memperkirakan sekitar 2.000 milisi Daesh tetap berada di kantong Hajjin.

Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait