Korea Selatan dan Korea Utara Saling Unjuk Kekuatan Militer Di Semenanjung Korea

Kapal Induk USS Carl Vinson

Unjuk kekuatan militer kembali terjadi di Semenanjung Korea. Kali ini Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mengadakan latihan gabungan guna mengantisipasi serangan rudal dari pangkalan Korea Utara. Pasukan AS dan Korea Selatan memulai latihan militer bersama, Rabu (26/4/2017).

Pasukan tersebut membuka latihan penembakan bagi masyakat umum di Pocheon, dekat zona demiliterisasi antara kedua Korea. Latihan tersebut merupakan bagian dari latihan militer bersama tahunan yang dilakukan AS dan Korea Selatan yang terbuka bagi media.

Turut serta dalam latihan tersebut sekitar 50 pesawat, termasuk jet-jet tempur F16 dan helikopter. Kemudian sekitar 90 kendaraan seperti tank dan persenjataan otomatis, serta sekitar 2.000 prajurit.

Seorang staf senior Korea Selatan mengatakan militer negaranya akan tegas melindungi negara tersebut di bawah aliansi kuat dengan AS. Korea Utara bereaksi keras terhadap latihan gabungan tersebut yang direncanakan akan berlangsung hingga akhir bulan ini.

Sebelumnya, dalam rangka memperingati 85 tahun pendirian tentaranya, Korea Utara menggelar latihan menembak skala besar, Selasa (25/4/2017).

NHK Jepang mengutip keterangan Kepala Staf gabungan Militer Korea Selatan mengatakan latihan tersebut diadakan di timur kota Wonsan.

Sumber-sumber militer di Korea Selatan mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hadir dalam pelatihan yang melibatkan 300 hingga 400 artileri tersebut.

Sumber-sumber menjelaskan latihan tersebut adalah yang terbesar yang pernah dilakukan Korea Utara selama ini.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Selasa (25/4/2017) menyatakan bahwa mengingat AS telah bersiap untuk perang, maka Korea Utara akan menangkalnya dengan senjata nuklir.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan pertemuan tingkat menteri yang direncanakan Dewan Keamanan PBB untuk membahas program nuklir dan rudal Korea Utara.

Disebutkan bahwa pertemuan tersebut bisa memicu perang mengingat situasi di semenanjung Korea tengah meningkat.

Para pengamat mengatakan latihan artileri dan pernyataan tersebut ditujukan untuk menegaskan bahwa Korea Utara tidak takut atas tekanan dari AS.

Sementara itu Korea Selatan dan AS juga telah melakukan latihan militer bersama yang selalu dikritik Pyongyang dengan mengatakan bahwa latihan itu sebagai persiapan menjelang invasi ke Korea Utara.

"Ini adalah sebuah situasi di mana ada begitu banyak terjadi latihan militer. Mereka berkumpul di Korut dan juga banyak aset strategis terletak di Semenanjung Korea karena latihan militer Korsel dan AS,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Lee Duk-haeng dalam sebuah pertemuan singkat.

"Kami mengamati situasi dengan seksama dan tidak akan mengecewakan penjaga kami," kata Lee.

Sementara latihan militer bersama AS - Korsel sedang bersiap untuk diakhir pada ujung April ini.


Ikuti kami di instagram @militerysindonesia

Artikel Terkait