Pesawat tempur siluman F-35 Lighting II akan menggunakan amunisi Frangible Armor Piercing (FAP) kaliber 25mm untuk melengkapi meriam gutling gun GAU-22 / A.
Berbeda dengan amunisi konvensional lainnya yang mengandalkan peledak untuk merobek lapisan luar dan sebagian lapisan dalam pada targetnya. Amunisi Frangible Armor Piercing dirancang untuk menghancurkan bagian keras dan bagian lunak dari targetnya tanpa menggunakan amunisi peledak.
Saat menabrak targetnya, amunisi tajam FAP akan menembus bagian luar dan melepaskan serpihan-serpihan bertenaga tinggi yang akan menyebabkan kerusakan sangat parah jauh didalam badan targetnya dan memastikan probabilitas membunuh yang sangat tinggi.
Amunisi FAP bukan hanya dapat menyasar target udara, dirancang juga untuk menghancurkan target darat. Dirancang mudah patah dan hancur yang membuat amunisi FAP tidak bisa memantul saat menghantam tanah dan langsung menusuk jauh kedalam target menyebabkan kerusakan parah dibagian dalam.