 |
| Kapten James England, Komandan Kompi B, Batalyon ke-1 Resimen Lapis Baja ke-66 |
Awak pemeliharaan dan tank AS dari Batalyon ke-1 Resimen Lapis Baja ke-66, telah mengupgrade tank tempur utama M1A2 Abrams SEP V2 dengan ARAT (Abrams Reactive Armour Tile) terbaru untuk meningkatkan kemampuan bertahan secara signifikan.
Kru, yang merupakan bagian dari Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-3, Divisi Infanteri ke-4, sebagai kekuatan rotasi ABCT awal dalam mendukung Atlantic Resolve, mulai menginstal sistem ARAT pada 28 Februari pada bagian lambung dan menara dari MBT M1A2 Abrams SEP V2.
Baja reaktif adalah pelindung kendaraan lapis baja yang bereaksi terhadap segala macam serangan untuk mengurangi kerusakan pada kendaraan yang dilindungi. Unsur pelindung ledakan reaktif terdiri dari lembaran atau lempengan berdaya ledak tinggi yang diapit oleh dua piring, biasanya terbuat dari logam, disebut juga elemen reaktif atau dinamis.
Saat menerima hantaman senjata maka akan memicu bahan peledak, dan mendorong secara paksa pelat logam untuk merusak penusuk. Pelindung jenis ini paling efektif dalam memberi perlindungan terhadap serangan yang secara khusus memiliki dorongan penembus energi kinetik.
 |
| Awak pemeliharaan Batalyon ke-1 Resimen Lapis Baja ke-66 |
“ARAT akan menambahkan lapisan perlindungan tambahan kepada tank dan awaknya”, kata Sertu Ryan Dilling, Bintara senior Kompi B, unit pertama yang memasang ARAT. “Mereka ditempatkan di kedua sisi lambung dan menara. ARAT mencegah penetrasi berbagai sistem senjata, seperti RPG (granat roket)”.
Penambahan ARAT kepada tank M1A2 Abrams Batalyon ke-1 Resimen Lapis Baja ke-66 adalah hasil kerjasama denganTank Automotive and Armaments Command (TACOM), kata Mayor David Campbell, perwira operasional batalion.
Kapten James England, Komandan Kompi B, mengatakan bahwa ARAT menambah perlindungan dan tidak menghambat kecepatan tank.
“ARAT sepertinya adalah paket yang baik. Dalam lingkungan operasi kami saat ini, kita harus memiliki ARAT untuk menghadapi ancaman jarak dekat, kita harus mampu mempertahankan mobilitas”.